Kunjungi Kemensos, Delegasi Singapura Pelajari Strategi Penanggulangan Kemiskinan
rakyat.co – Sistem pembangunan kesejahteraan sosial di Indonesia, khususnya yang dilaksanakan Kementerian Sosial dikagumi oleh delegasi pemerintah Singapura.
Tiga delegasi dari Singapura berkunjung ke Kementerian Sosial, Rabu (24/7/2019) untuk bertukar pikiran dan mengetahui lebih jauh terkait strategi penanggulangan kemiskinan dan upaya peningkatan kesejahteraan penerima manfaat berbagai program bantuan sosial.
“Ketiga delegasi mengagumi dan melihat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi bagian penting dalam penanggulangan kemiskinan,” ujar Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial RI Adhy Karyono di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Delegasi tersebut, yaitu Ms. Juliana Kua (Chief Representative & Regional Director, Greater China International Group), Ms. Lee May Gee (Director Policy & Innovation, Director Moments of Life – Families Public Sector Transformation), Ms. Lee Cher Farn (Director Planning Division Social Policy and Services Group).
Terdapat tiga hal besar menjadi perhatian Kemensos dalam penanggulangan kemiskinan, yakni mengurangi beban pengeluaran keluarga prasejahtera, bagaimana menaikkan penghasilannya, serta bagaimana menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan sosial.
“Pengurangan beban kemiskinan di kemensos, meliputi PKH dan BPNT dan untuk mendorong kemandirian ekonomi dengan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), ” katanya.
Seiring dengan itu, ada fasilitator yang telah disiapkan untuk memberikan pendampingan, sehingga penerima manfaat benar-benar mampu mandiri tidak terbantung terhadap bansos. Tahun depan, diharapkan subsidi elpiji dan sembako akan mulai berjalan terintegrasi dengan bansos lainnya.
Didampingi oleh Kepala Bagian Kerja Sama Luar Negeri Biro Perencanaan Susi Tanjung, delegasi beserta Tim mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara “Melati” di Bambu Apus, Jakarta Timur.
Delegasi meninjau ruang menjahit, ruang galeri karya, serta menyaksikan pertunjukan lagu dan tari yang dipersembahkan siswa siswi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara “Melati”.
Selain itu, di akhir acara delegasi menuliskan kesan dan pesan selama di balai dan mendapatkan kenang-kenangan berupa hiasan keramik karya seni para penerima manfaat Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara “Melati”.
“Kami terkesan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mengintegrasikan beragam bansos dengan memanfaatkan Basis Data Terpadu. Kami merasa ini merupakan kesempatan yang berharga dan kami berterima kasih atas penerimaan dan penjelasan yang sangat baik,” pungkasnya.[/5]