RI Mau Nambah Utang Lagi, Ekonom Indef: Harus Pikirkan Cara Bayarnya

Aviliani ekonom senior Indef

RAKYAT – Rilis Bank Dunia terkait statistik utang internasional 2021 dan terungkap data bila Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan pendapatan kecil-menengah tetapi memiliki utang yang terbanyak.

Masih menurut laporan tersebut bahwa Indonesia memiliki jumlah utang luar negeri sebesar USD402,08 miliar atau sekitar Rp5.940 triliun pada 2019.

Data teranyar bahwa Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi utang luar negeri RI pada akhir Agustus 2020 sebesar USD413,4 miliar atau setara Rp6.101,8 triliun.

Ekonom senior Indef, Aviliani menilai bahwa bila dibandingkan dengan sisi penerimaan pajak maka kondisinya amat mengkhawatirkan. Pasalnya, kemampuan personal dan pengusaha di Indonesia masih sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah utang.

“Jadi, jika melihat utang kondisi perpajakan mengkhawatirkan, karena kelihatannya ke depan itu apakah mampu pajak kita mampu membayar utang,” ujar Aviliani dalam acara Market Review di IDX Channel, Jumat (15/10/2020).

Saat ini, kata Aviliani, jumlah penerimaan pajak di Indonesia masih sangat kecil bila dibandingkan dengan negara-negara yang ada di ASEAN.

“Harus diakui bahwa dari sektor penduduk dan usaha yang membayar pajak, untuk saat ini saja bisa lihat pembayar pajak kita masih kecil dan itu pun jumlahnya masih kecil dibandingkan dengan negara di ASEAN,” ungkapnya.

Kebijakan pemerintah yang hendak meminjam lagi, sebaiknya memperhatikan sisi pendapatannya negara. “Iya, bila melihat dari struktur ekonomi kelihatannya harus diperbaiki dan jika tidak diperbaiki maka kemungkinan kita akan kesulitan membayar utang saat jatuh tempo,” tandasnya.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebelumnya, memastikan utang Indonesia terjaga aman. Hal itu berarti kondisi ekonomi Indonesia masih terjaga.

“Kondisi utang Indonesia masih di zona aman dan tetap terus dikelola dengan hati-hati,” ungkap Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo, kemarin.[/3]

Open chat
1
Butuh bantuan?
Rakyat
Halo! Apa yang bisa kami bantu, Kak?