RAKYAT – Jakarta terpilih oleh Asosiasi Penerbit Internasional (International Publishers Association/IPA) menjadi tuan rumah Kongres Penerbitan Internasional ke-33 yang akan digelar pada 11-13 November 2022.
Jakarta merupakan kediaman bagi lebih dari 10 juta warganya dan telah lama menjadi pusat literatur, budaya, dan kesenian. Selain itu, Ibu kota Indonesia memiliki 5.604 perpustakaan, 1.240 penerbit dan 30% dari seluruh toko buku modern yang ada di Indonesia.
Dengan terpilihnya Jakarta sebagai tuan rumah dan kolaborasi bersama masyarakat dalam membangun peradaban literasi turut mewujudkan Jakarta sebagai Kota Buku.
Setiap tahun, industri penerbitan Indonesia yang ditopang oleh lebih dari 5.000 penerbit menghasilkan 120.000 judul, menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen buku terbesar di Asia Tenggara.
Menurut Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan bahwa pihaknya menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah dalam menyambut anggota IPA dan seluruh peserta kongres.
“Kami bahagia menyambut kedatangan para anggota IPA pada Kongres Penerbitan Internasional ke-33 nanti. Dengan menjadi tuan tumah, Jakarta telah mengambil peran penting dan menunjukkan kesiapannya untuk menjadi jembatan perkembangan industri buku di wilayah Asia Pasifik, di mana 60% populasi dunia berada,” terang Gubernur Anies dalam rilis PPID DKI Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Selain itu, Jakarta siap menyelenggarakan acara internasional bergengsi dan menjadi tempat bertemunya para pemangku kepentingan di bidang perbukuan untuk menciptakan ide-ide kreatif dan menyiapkan Asia Pasifik sebagai pusat perkembangan dunia di masa depan.
Harapan Anies agar Kongres Penerbitan Internasional ke-33 berjalan sukses dan turut berdampak bagi tanah air. “Jakarta sudah terbukti sebagai tempat perhelatan kegiatan internasional. Semuanya berakhir sukses dan gemilang. Kami yakin Kongres Penerbitan Internasional ke-33 ini akan sukses dan membawa perubahan signifikan untuk industri penerbitan di tanah air,” harap Anies.
Wakil Presiden Asosiasi Penerbit Internasional, Bodour Al Qasimi menyatakan antusiasmenya dalam menyambut Jakarta sebagai tuan rumah Kongres Penerbitan Internasional ke-33.
“Kami sangat senang ini dapat dilaksanakan di Jakarta. Pasar penerbitan Indonesia berkembang dengan pesat, signifikan, dan memiliki kesempatan besar menjadi kekuatan penerbitan di Asia masa depan. Visi Indonesia untuk Kongres Penerbitan Internasional 2022 sangat menarik dan kami sangat menantikan hal tersebut untuk diwujudkan,” ungkap Bodour Al Qasimi.
Ketua Harian Komite Jakarta Kota Buku, Laura Prinsloo turut menyatakan harapannya agar Kongres ini nanti dapat menciptakan kebaruan di masa depan.
Indonesia bersama industri penerbitan global lainnya, sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 ini. Kendati demikian, telah melihat dan mendengar banyak sekali inisiatif dari para penerbit di seluruh dunia yang tengah berjuang melawan situasi ini.
“Kongres diadakan ini akan meningkatkan semangat industri ini dan akan menjadi platform untuk mendiskusikan hal ini, yang semoga akan menguntungkan para penerbit dan menciptakan inovasi-inovasi menarik untuk masa depan,” ucap Laura Prinsloo.
Semantara itu, Indonesia adalah tamu kehormatan pada Frankfurt Book Fair 2015 dan dipilih sebagai Market Focus Country pada London Book Fair 2019. Kedua acara besar ini telah meningkatkan perdagangan internasional.
Menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah Kongres Penerbitan Internasional ke-33, kedua momentum tersebut terus berlanjut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen menjadikan Jakarta mencalonkan diri menjadi kota buku dengan berbagai inisiatif dan aktivitas literasi yang telah direncanakan untuk tiga tahun ke depan.[/4]