Rencana Bangun Akses Tol MNP, Pelindo IV Minta Dukungan Semua Pihak

Rencana Bangun Akses Tol Makassar New Port (MNP)

RAKYAT.CO – Sosialisasi pembebasan lahan untuk akses jalan tol menuju Makassar New Port (MNP) dan meminta dukungan penuh semua pihak terkait.

“Sosialisasi terus dilakukan dengan meminta dukungan penuh dari semua pihak terkait, ” ujar Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi, saat sambutan pada Pembahasan lanjutan pendampingan proses pengadaan lahan akses jalan tol MNP di Makassar, Rabu (19/5/2021).

Acara pembahasan digelar di Ruang Serbaguna Lantai 7 Kantor Pusat Pelindo IV Makassar, Selasa (18/5/2021) dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulsel, Bambang Priono; Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani; Walikota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto; serta Kepala Dinas Pertanahan Kota Makassar, Manay Sofyan.

Juga diikuti langsung Direktur Teknik Pelindo IV, Prakosa Hadi Takariyanto, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo IV, M. Adji, Direktur SDM Pelindo IV, Ady Sutrisno dan Corporate Secretary Pelindo IV, Dwi Rahmad Toto.

Menurut Dirut Pelindo IV, ke depan MNP akan menggunakan konsep green port dan smart port dan akan menjadi sebuah kebanggaan jika MNP bisa segera beroperasi penuh dan menjadi hub di wilayah Indonesia Timur.

“Untuk mendukung pelabuhan berskala internasional, kita membutuhkan jalan akses, penghubung antara jalan tol eksisting dengan MNP agar mudah, ” ungkap jelas Prasetyadi.

Lebih jauh Prasetyadi menyatakan, saat ini kalau menuju MNP harus melalui Pasar Panampu dan Jalan Galangan Kapal yang ramai, sehingga kondisi itu tidak sejalan dengan konsep pelabuhan berskala internasional. “Kami berinisiatif untuk membuat jalan akses yang menghubungkan jalan tol eksisting dengan MNP,” katanya.

Hal itu tidak bisa berjalan dan terwujud jika tidak didukung oleh Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, Kementerian dan lembaga terkait seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“Rencana paling besar melakukan pembebasan lahan dan jika tidak ada halangan, pertengahan tahun ini fisiknya sudah dimulai pembangunan jalan tol. Konsep jalan masuknya rumah adat Toraja dan di belakangnya rumah adat suku Bugis. Seperti kapal Phinisi dan jika persoalan tanah selesai, segera kita bangun konstruksi fisiknya,” terangnya.

Direktur Teknik Pelindo IV, Prakosa Hadi Takariyanto menyampaikan, MNP akan menjadi pelabuhan moderen. “Kami bercita-cita bisa sekelas tidak hanya pelabuhan yang di Jakarta, tapi ingin mendesain pelabuhan baru Makassar ini sekelas di luar seperti di Singapura, Malaysia dan di Australia,” harapnya.

Pelabuhan baru Makassar masih membutuhkan satu hal penting yaitu akses jalan tol yang terlebih dulu harus dirumuskan terkait dengan lahan.

“Penyiapan lahan karena pembangunan jalan tol ini akan dikerjakan Kementerian PUPR dengan estimasi kurang lebih 1 tahun. Kami berharap dukungan dari semua pihak, baik Pemprov dan Pemkot agar terwujud sesuai target, “tambahnya.

Pembangunan jalan tol ini bukan sekedar memberikan manfaat bagi Pelindo IV, tetapi untuk masyarakat Makassar dan seluruh Indonesia.

“Tentu, melalui biaya logistik lebih rendah dan barang-barang yang akan dilakukan bongkar muat di MNP ini akan memiliki tarif yang kompetitif, ” katanya.

Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulsel, Bambang Priono meminta agar Pemkot Makassar melalui Dinas Pertanahan Kota Makassar segera menetapkan lokasi sebagai bagian dari tahapan dilanjutkan sosialisasi dari Pemkot Makassar.

“Mudah-mudahan kolaborasi kita berjalan dengan baik dan apa yang kita lakukan terlaksana seperti yang kita inginkan bersama untuk Sulawesi umumnya dan Makassar khususnya bisa lebih baik lagi,” ujar Bambang.

Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto menuturkan, mendukung rencana pembangunan akses jalan tol dan pada prinsipnya ingin mempercepat akses jalan tol menuju MNP dengan tidak mengganggu delianisasi rel kereta api.

“Kami minta, untuk membangun komunikasi yang baik serta pelibatan masyarakat sekitar MNP. Untuk fasilitas umum di area ini kiranya bisa ditingkatkan melalui program CSR dari PT Pelindo IV,” ungkap Danny.

Menanggapi hal itu, Direktur Teknik Pelindo IV menambahkan, sejak awal konstruksi MNP, Perseroan sudah melibatkan masyarakat, seperti para pekerja yang menginap dan memenuhi kebutuhan konsumsi melalui masyarakat setempat.

Bahkan, di akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022, pekerjaan padat karya MNP membutuhkan sekitar 500 tenaga kerja lokal untuk memasang paving block untuk luasan sekitar 100 hektare.

Di dalam area MNP, kata Prakosa, seluas 130 hektare dialokasikan sekitar 40 hektare untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang bisa digunakan untuk masyarakat sekitar.

Sebagaimana hal itu diatur dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP) dengan tetap menerapkan penyesuaian dan pembatas untuk area tertentu karena di setiap pelabuhan berlaku standar internasional keamanan pelabuhan yakni The International Ship and Port Facility Security Code atau ISPS Code (ISPS Code).

RTH meliputi fasilitas ibadah seperti masjid yang dimanfaatkan masyarakat luas, akan ada area bagi masyarakat untuk saling berinteraksi. Konsep yang diusung mengembalikan kejayaan Makassar sebagai kekuatan maritim di Indonesia bahkan di kawasan Asia Tenggara.

“Kita lihat hari ini di Singapura terkenal dengan Kampung Bugis, maka kita kembalikan kekuatan masyarakat Makassar untuk mendukung maritim yang besar,” tandas Prakosa.[/3]

Open chat
1
Butuh bantuan?
Rakyat
Halo! Apa yang bisa kami bantu, Kak?