Tanggapi Peringatan Ancaman oleh Jepang, Singapura: Tidak Ada Informasi Serangan
RAKYAT.CO – Pihak Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura (ISD) pada Selasa (14/9/2021) mengatakan tidak ada ancaman teroris yang akan menyerang Singapura.
Hal itu diungkapkan usai Kementerian Luar Negeri Jepang mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan serangan teroris melalui kedutaannya di negara-negara Asia Tenggara.
Peringatan Jepang terhadap warganya terkait ada peningkatan risiko seperti bom bunuh diri di tempat ibadah atau tempat umum yang ramai. Pemberitahuan tersebut dikirim ke warga Jepang di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Myanmar.
Menanggapi peringatan Jepang itu, ISD mengatakan telah berkomunikasi dengan pemerintah Jepang. Menurut ISD, Jepang tidak memiliki informasi dari intelijen tentang ancaman teror secara spesifik.
Namun, ISD menyebut saat ini tidak ada informasi ancaman khusus atau informasi intelijen yang kredibel tentang ancaman teroris di Singapura.
“Kami telah menghubungi rekan-rekan Jepang dan mereka tidak memiliki informasi dari intelijen tentang ancaman khusus. Anggota masyarakat harus tetap waspada dan segera menghubungi hotline Kontra-Terorisme ISD 1800-2626-473 (1800-2626-ISD) atau melaporkan melalui aplikasi SGSecure jika mereka menemukan orang atau aktivitas yang mencurigakan,” tulis ISD seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (15/9/2021).
Pada hari yang sama, Kantor berita Malaysia Bernama melaporkan Menteri Pertahanan senior Hishammuddin Hussein menilai peringatan Jepang didasarkan pada platform media dan tidak memiliki dasar yang kuat.
Menurut Hishammuddin bahwa intelijen angkatan bersenjata Malaysia dan polisi telah mengonfirmasi bahwa peringatan itu tidak berdasar.
Menurut The Associated Press (AP) peringatan Jepang membuat negara-negara Asia Tenggara menjadi bingung. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Tanee Sangrat, menjelaskan Jepang belum mengungkapkan asal usul peringatan itu.
Kedutaan Jepang tidak memiliki rincian lebih lanjut. Wakil juru bicara polisi Kissana Pathanacharoen mengatakan badan keamanan Thailand tidak memiliki informasi tentang kemungkinan ancaman teror.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Filipina merespon dengan menyatakan tidak mengetahui adanya informasi ancaman yang meningkat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah membantah bahwa ada peringatan ancaman teror yang disebarkan kepada warga Jepang di Indonesia.[/4]