Dikecam Parlemen dan Dinilai Gagal Saat Evakuasi, Menlu Belanda Sigrid Kaag Pilih Mundur

Jumat, 17 September 2021

Menlu Belanda Sigrid Kaag

RAKYAT.CO – Parlemen Belanda mengecam kinerja Menteri Pertahanan yang dinilai gagal saat evakuasi di Kabul, Afghanistan yang meninggalkan banyak orang. Menteri luar negeri Belanda, Sigrid Kaag, mengundurkan diri.

Pengunduran diri Kaag diumumkan pada Kamis (16/9/2021), usai mosi kecaman disahkan oleh parlemen. Mosi itu menargetkan seluruh kabinet, tetapi menyebut menteri luar negeri secara eksplisit sebagai penanggung jawab utama atas kegagalan evakuasi.

Tindak pengecaman mendapat dukungan luas di parlemen yang didukung tidak hanya oleh oposisi, tetapi juga oleh beberapa anggota koalisi yang berkuasa. Kendati tidak diwajibkan secara hukum untuk berhenti, menteri mengatakan itu adalah pilihan pribadinya.

“Dewan Anda telah memutuskan Kabinet bertindak tidak bertanggung jawab,” ujar Kaag seperti dilansir RT. “Menteri harus mundur jika kebijakannya ditolak.”

Kondisi mosi kecaman kedua disahkan terhadap Menteri Pertahanan Ank Bijleveld. Dia, bagaimanapun, belum menyatakan keinginan segera untuk berhenti, menyatakan dia akan melanjutkan pekerjaannya terlepas dari kecaman.

Dalam kabinet, termasuk saya sendiri, kemarin telah mengindikasikan bahwa segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik. Prioritas saya adalah tetap menyelamatkan penerjemah yang masih berada di Afghanistan,” tutur Bijleveld.

Kaag menahan diri secara eksplisit mengutuk Bijleveld karena tetap tinggal, dia mengatakan bahwa “(dalam) pandangan saya tentang demokrasi dan budaya pemerintahan kita, menteri harus pergi jika kebijakan itu tidak disetujui.”

“Merupakan pilihan saya, semua orang membuat pilihan mereka sendiri,” tambah Kaag.

Situasi evakuasi kacau dari pasukan barat yang tersisa dan pembantu lokal mereka dari Afghanistan berlangsung selama dua minggu terakhir Agustus, ketika militer Amerika Serikat (AS) mundur dan kelompok militan Taliban merambah Kabul.

Juga, evakuasi penuh dengan masalah logistik dan keamanan dan menyebabkan lebih dari 200 orang tewas, dengan mayoritas tewas dalam serangan bunuh diri di bandara oleh cabang lokal dari kelompok teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS).

Belanda menerbangkan sekitar 2.100 orang dari Kabul, dengan sekitar 1.700 berakhir di negara Eropa. Namun, ratusan warga Belanda, banyak di antaranya berasal dari Afghanistan, tertinggal.

Sebelumnya, sejumlah orang bekerja untuk pasukan pendudukan Belanda dan secara teori memenuhi syarat dievakuasi tidak diketahui jumlahnya.

Pada saat mengumumkan pengunduran dirinya, Kaag mengatakan kementerian akan melanjutkan upayanya untuk mengeluarkan orang-orang ini dari Afghanistan.[/4]