Yuk Kenali Dampak Negatif Digitalisasi Terhadap Kesehatan Mental

Kesehatan mental

RAKYAT.CO – Saat ini, berkembangnya digitalisasi sangat baik untuk kemajuan teknologi terlebih di masa pandemi. Ternyata menurut Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK) Indonesia Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psikolog, menjelaskan kemajuan digitalisasi ternyata berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang.

Di antarnaya adanya kecenderungan seseorang menjadi lebih mudah stress dan depresi sangat tinggi. “Teknologi banyak sekali membantu dan memberikan kemudahan, tapi di sisi yang lain juga memberikan (dampak) hal-hal yang perlu kita waspadai bersama terutama untuk kesehatan mental,” kata Gamayanti saat temu media virtual di acara Kongres Nasional Ke-lV IPK lndonesia 2021, Kamis, (25/11/2021).

Salah satu hal yang berkurang dari adanya digitalisasi adalah keterampilan seseorang saat bersosialisasi menjadi sangat berkurang. Karena seperti diketahui, saat pandemi semua dilakukan secara virtual tanpa pertemuan tatap muka agar menekan adanya penularan. “Ada hal yang paling sederhana, keterampilan orang untuk bersosialisasi bisa menjadi berkurang,” katanya.

Lebih jauh Gamayanti menambahkan, bahwa semua orang terpaksa harus beradaptasi dengan situasi seperti ini, termasuk pula anak-anak. Dibutuhkan adanya dorongan, tambahan, atau intervensi untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan juga rasa empati yang tinggi.

“Berbagai hal yang mungkin sifatnya empati, ketulusan, dan sebagainya, ini menjadi berkurang karena orang mengukur nilai-nilai diri menjadi lebih superfisial, lebih permukaan, dan lebih dangkal,” katanya.

Kendati demikian, ia menuturkan perkembangan teknologi tidak bisa disalahkan. Maka, diperlukan penguatan antisipasi serta penanggulangan agar dampak-dampak negatif tersebut tidak terjadi.

“Perlu edukasi terhadpa masyarakat menjadi sangat penting, seperti berbagai pelatihan. Kami juga menyelenggarakan konsultasi secara daring untuk mengantisipasi situasi,” tandasnya.

Sebagai upaya mengantisipasi dampak tersebut, Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia telah memberikan layanan telekonseling kepada klien atau pasien, seperti melalui pesan teks dan pertemuan virtual, selama pandemi.[/5]

Open chat
1
Butuh bantuan?
Rakyat
Halo! Apa yang bisa kami bantu, Kak?