Ini Alasan Pesawat Dilarang Melintas di Atas Ka’bah dan Mekah

Senin, 27 Juni 2022

Jamaah haji

RAKYAT.CO – Kerajaan Arab Saudi melarang pesawat terbang di atas kota suci Mekah alias Mekkah khususnya Ka’bah. Alasan pelarangan lebih didasari aspek teknis terkait agama ketimbang rumor karena medan magnetik.

Tahun ini, Arab Saudi kembali membuka pintu bagi puluhan juta jemaah haji dari berbagai negara. Untuk Indonesia, kloter pertama jemaah haji berangkat pada 4-18 Juni. Sementara, kepulangan kloter terakhir pada 30 Juli – 13 Agustus. Ka’bah pun kembali menjadi ‘pusat semesta’ para jemaah.

Dari tahun ke tahun, beredar rumor terutama via media sosial ka’bah menjadi pusat dunia dan memiliki medan magnet kuat. Hal itu pun menjadi dalih para penggemar teori konspirasi yang mengaitkannya dengan ketiadaan pesawat yang melintas di atasnya.

Seperti dikutip Fact Check AFP, Julien Aubert, seorang peneliti senior di Institute of Physics of the Golbe of Paris (IPGP), membenarkan bahwa Bumi memilki medan magnet, namun lokasinya bukan di Mekkah.

Muncul tulisan panjang di Facebook atas akun Faith Fathima bahwa mengklaim bahwa Mekkah, tepatnya Ka’bah, adalah pusat magnetik Bumi sehingga tak ada pesawat atau burung terbang di atasnya.

“Ada gangguan magnet tidak mencegah pesawat terbang. Mereka paling banyak dapat mengganggu kompas, tetapi pesawat jelas menggunakan sistem geolokasi yang lebih modern,” ucap Aubert.

Penerbangan di atas kota suci Saudi dilarang karena alasan agama, ujar pakar penerbangan kepada AFP. Juga, hal serupa dikonfirmasi Persatuan Pilot Maskapai Nasional Prancis (SNPL). Terbang di atas Mekkah dilarang oleh otoritas Saudi karena “alasan ideologis dan penghormatan terhadap Ka’bah”.

“Sebab Mekah dianggap suci, hanya Muslim yang diizinkan memasuki kota, sehingga larangan termasuk wilayah udara di atas kota,” tandas SNPL.[/4]