Ada Korban Banjir, DPRD Minta Pemda Buka Data Penghuni Rumah Relokasi

Kamis, 21 Juli 2022

Aris Munandar anggota Komisi 2 DPRD dari fraksi Golkar

RAKYAT.CO – Pada Jumat (15/7/2022), bencana banjir bandang melanda 14 kecamatan di Kabupaten Garut , Jawa Barat. Termasuk, di kawasan Kampung Cimacan Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul yang pernah melanda pada September 2016 menjadi lokasi terdampak paling parah.

Kali ini menerjang kawasan yang sama dan banyak rumah warga terendam. Padahal pasca banjir bandang Cimanuk 2016 lalu, warga di tempat itu direlokasi dan kawasannya dinyatakan dalam zona merah hingga tidak boleh ditempati.

Menurut Aris Munandar, anggota Komisi II DPRD Garut mencium, ada warga tidak pindah dari kawasan Cimacan hingga banjir kali ini kembali menjadi korban. DPRD Garu melakukan data ulang korban banjir bandang Cimanuk 2016 yang direlokasi.

“Kami mendata apakah yang dulu (korban banjir) dikasih rumah atau belum,” kata Aris, Minggu (17/07/2022).

Selain itu, Aris menduga, terdapat sejumlah warga yang kembali tinggal ke Kampung Cimacan yang sebenarnya telah direlokasi ke rumah tapak yang dibangun pemerintah di kawasan Copong Kelurahan Sukamenteri Kecamatan Garut Kota.

“Pada 2016, itu kita sudah bangun rumah relokasi di Copong, kebanyakan penghuninya dari Cimacan,” tandas Politisi Partai Golkar ini.

Terkiat masih adanya warga menjadi korban banjir saat ini di Cimacan. Pasalnya, seharusnya kawasan itu sudah tidak lagi menjadi tempat tinggal dan pemerintah merelokasi agar warga tidak menjadi korban.

Pihak DPRD telah melakukan rapat dengan Bupati Garut dan mempertanyakan soal penyebab banjir kali ini. Namun, Pemkab Garut belum bisa memberikan jawaban karena masih dalam proses pengkajian.

Hal serupa diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ade Ginandjar, mantan Ketua DPRD Garut ini melihat, seharusnya kawasan Cimacan tidak lagi jadi pemukiman warga karena ada di bantaran Sungai Cimanuk.

“Pemda Garut kembali mendata warga Cimacan yang terdampak banjir kali ini, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui siapa saja warga yang sudah direlokasi dan belum direlokasi, ” tandas Ade.[/1]