Tak Diajak Pertemuan ASEAN, Junta Militer Myanmar Murka

Para pemimpin ASEAN

RAKYAT.CO – Keputusan ASEAN tidak mengikutkan dalam pertemuan-pertemuan dikecam Pemerintahan junta militer Myanmar dan menuduh ASEAN mengalah pada tekanan eksternal.

Berbagai negara ASEAN sepakat tidak mengajak pemerintahan junta militer Myanmar dalam berbagai pertemuan di waktu mendatang.

Pasalnya, Myanmar tidak memenuhi komitmen terkait kesepakatan dalam pertemuan darurat yang digelar di Jakarta pada April 2021, termasuk menghentikan permusuhan dengan kelompok bertikai.

Selain itu, ASEAN melarang pemimpin junta Min Aung Hlaing menghadiri pertemuan, kecuali pemerintahannya mencapai kemajuan dalam perdamaian.

Sebenarnya ASEAN mengundang perwakilan non-politik ke pertemuan dalam beberapa kesempatan, namun mereka juga tak hadir.

Menurut juru bicara pemerintah Myanmar Zaw Min Tun pertemuan tidak bisa disebut sebagai KTT ASEAN jika kursi yang mewakili satu negara kosong.

“Jika kursi mewakili suatu negara kosong, itu tidak boleh disebut sebagai KTT ASEAN. Apa yang mereka inginkan adalah agar kita bertemu dan berbicara dengan para teroris,” ujar Zaw Min Tun, seraya menegaskan pemerintahannya sedang berupaya mengimplementasikan rencana perdamaian, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (18/8/2022).

Bahkan, Myanmar menyebut kelompok pro-demokrasi yang mengangkat senjata untuk melawan pemerintahan militer dengan teroris.

ASEAN pun dituduh telah melanggar aturan sendiri untuk yang tak akan mencampuri urusan dalam negeri anggotanya sambil menyebut istilah tekanan eksternal. Tun tak menjelaskan pihak luar yang disebutnya berperan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kamboja tidak mengomentari tuduhan tersebut. Kamboja merupakan pemegang kepemimpinan ASEAN tahun ini.

“ASEAN berharap situasi di Myanmar bisa membaik, sehingga dapat kembali menjadi anggota keluarga ASEAN yang tak terpisahkan dan bersatu lagi, ” ujar Juru Bicara Kemlu Kamboja Chum Sounry.[/4]

Open chat
1
Butuh bantuan?
Rakyat
Halo! Apa yang bisa kami bantu, Kak?