Tak Ada Renstra, Eksistensi KONI Kabupaten Garut Dipertanyakan

Dedi Rosadi, Manager Iron Sheep Training Camp

RAKYAT.CO – Salah satu tempat latihan beladiri yang ada di Garut adalah Iron Sheep Mixed Martial Arts (MMA).  Dimana, banyak para atlet beladiri mengasah kemampuannya di sasana tersebut.

Sebagai tempat berkumpulnya cabang olahraga (cabor) beladiri banyak informasi diperoleh terkait perkembangan olahraga di Garut terutama perkembangan situasi kondisi olahraga di bawah binaan KONI Kabupaten Garut.

“Berdasarkan informasi yang kami peroleh sampai saat ini KONI Garut tengah mengalami kemunduran dan ketidakjelasan apalagi akan menghadapi ajang Porda pada November mendatang, ” ungkap Dedi Rosadi, Manager Ironsheep Training Camp, Kamis (25/8/2022).

Ketidakjelasan rencana strategis (renstra) organisasi guna kemajuan olahraga, jangan sampai tuntutan dibebankan kepada para atlet atau cabor untuk mendapatkan prestasi terbaik akan tetapi pembinaan dari KONI Garut terkesan kontradiktif dengan targetnya.

“Saat ini, KONI Garut manajerialnya buruk, proses pematangan para atlet masih landai dan jika belum ada anggaran pembinaan lebih baik KONI Garut terbuka ke semua cabor. Namun, jika anggaran sudah masuk sampai kapan ditutupi atau diendapkan anggaran itu, ” tandas Dedi.

Kebutuhan para atlet untuk proses pematangan diperlukan jauh-jauh hari, tapi hingga sampai saat ini kegiatan kegiatan KONI baru sebatas menghaburkan anggaran seperti tes fisik hingga dua kali dan berlaku semuanya, padahal test sudah dilakukan sebelumnya.

“Jika yang pertama kurang berarti biaya yang dikeluarkan sia-sia saja, tapi kecuali diperuntukan bagi atlet-atlet yang belum melakukan test yang pertama, ” imbuh Dedi.

Pegiat antikorupsi itu menyatakan, bahwa menciptakan atlet berkualitas tidak cukup sebulan dua bulan, akan tetapi butuh waktu lama dan biaya tidak sedikit. Tapi faktanya hingga kini anggaran pematangan para atlet belum diterima oleh atlet.

“Masih banyak permasalahan di tubuh KONI masih tanda tanya, kami hanya mengingatkan KONI sebagai tempat berkumpulnya para cabor yang harus diperhatikan semaksimal mungkin apalagi segera menghadapi Porda, bukan tempat melebarkan kekuasaan, ” kritik Dedi.

Kualitas para atlet di cabor-cabor yang ada di Kabupaten Garut adalah tanggung jawab KONI, maka sudah sejauh mana KONI Garut memperjuangkannya dan demoga tidak mengorbankannya.[/6 Noto]

Open chat
1
Butuh bantuan?
Rakyat
Halo! Apa yang bisa kami bantu, Kak?