Perdagangan Emas Melonjak Senin Jelang Data Inflasi AS

Emas batangan

RAKYAT.CO – Di akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), harga emas menguat memperpanjang kenaikan hari kedua berturut-turut karena dolar turun lebih jauh dari tertinggi 20 tahun menjelang data inflasi utama AS minggu ini.

Kontrak emas paling aktif pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terkerek 12 dolar AS atau 0,69 persen ditutup pada 1.740,60 dolar AS per ounce, setelah mencapai level terendah sesi 1.722,30 dolar AS.

Untuk emas berjangka menguat 8,40 dolar AS atau 0,49 persen menjadi 1.728,60 dolar AS pada Jumat (9/9/2022), usai tergelincir 7,60 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.720,20 dolar AS Kamis (8/9/2022), dan melonjak 14,90 dolar AS atau 0,87 persen menjadi 1.727,80 dolar AS pada Rabu (7/9/2022).

Dolar AS melemah lebih jauh pada perdagangan Senin (12/9/2022) karena pelaku pasar menunggu data inflasi AS untuk Agustus yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat.

Berdasarkan data inflasi utama AS diperkirakan semakin berkurang dari level tertinggi yang dicapai tahun ini, sebuah tren yang dapat mendorong Federal Reserve untuk pada akhirnya menurunkan laju kenaikan suku bunganya.

Analis pasar mencatat bahwa emas kemungkinan telah menemukan dukungan karena permintaan safe-haven yang didorong oleh inflasi dan dampak geopolitik dari konflik Rusia-Ukraina.

Selain emas, logam mulia seperti perak untuk pengiriman Desember naik 1,093 dolar AS atau 5,82 persen, ditutup pada 19,86 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 27,3 dolar AS atau 3,11 persen, menjadi ditutup pada 904,20 dolar AS per ons.[/3]

Open chat
1
Butuh bantuan?
Rakyat
Halo! Apa yang bisa kami bantu, Kak?