Lintasi Teritori AS, Balon Mata-Mata China Bukti Taktik Spionase Lebih Agresif?

Balon mata-mata China

RAKYAT.CO – Taktik spionase Negeri Tirai Bambu lebih agresif ditandai dengan terbangnya balon yang diduga mata-mata China di atas teritori Amerika Serikat (AS). Namun di sisi lain, strategi ini juga dianggap amatiran.

Modus spionase selama ini dilakukan China dengan mengandalkan satelit dan pencurian rahasia industri dan pertahanan. Baik AS dan China dalam beberapa dekade menggunakan satelit pengawasan untuk saling mengawasi dari udara.

“Apakah kamera di satelit mereka tidak memiliki resolusi yang cukup tinggi sehingga mereka harus mengirim balon?” ujar mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton, Jumat (3/2/2023).

Keributan atas balon itu bertepaan dengan China yang telah membangun kemampuan militernya dan menantang kehadiran militer Amerika di Pasifik. AS yakin Beijing secara rutin berupaya menangkap informasi dan pengetahuan hak milik dari perusahaan-perusahaan AS.

Anggota Partai Republik Mike Rounds dari Komite Angkatan Bersenjata Senat AS, mengatakan kepada Fox News bahwa akan baik untuk memulihkan balon. Tujuannya untuk melihat apakah itu dirancang untuk benar-benar mengumpulkan data atau untuk menguji kemampuan respons kami AS.

Salah satu pendiri startup balon ketinggian tinggi Urban Sky, Andrew Antonio mengatakan, arus angin yang berpengaruh pada balon ketinggian tinggi untuk mengarahkan perjalanan jarak jauh, paling tidak menguntungkan di musim dingin. Dia menduga, niat China mungkin bukan untuk menargetkan siapa pun atau lokasi tertentu di AS.

“Secara khusus menargetkan pangkalan militer tertentu dengan balon dari peluncuran di China, pada Januari atau Februari di belahan bumi utara, sangat sulit dilakukan, jika bukan tidak mungkin,” kata Antonio. Dia berspekulasi usaha balon ke wilayah udara AS dapat terjadi. merupakan hasil dari percobaan yang gagal, atau beberapa kegagalan dalam sistem penghentian sendiri.

Sementata itu, pengacara Washington yang terlibat dalam berbagai kasus keamanan nasional, Mark Zaid mengatakan, taktik mata-mata yang lebih umum dilakukan China dalam beberapa dekade terakhir adalah menggunakan mahasiswa pascasarjana dan individu lain yang memiliki hubungan dengan China untuk mendapatkan akses ke materi sensitif dengan belajar di universitas riset, bekerja di perusahaan teknologi atau meretas jaringan komputer mereka. “Masalah dengan China jauh lebih banyak di dunia akademik dan ilmiah,” kata Mark Zaid.

Pertama kali balon memasuki wilayah udara AS pada 28 Januari sebelum pindah ke wilayah udara Kanada pada Senin 30 Januari. Benda itu kembali masuk ke wilayah udara AS pada 31 Januari. Setelah melintasi daratan AS, balon itu tidak kembali ke perairan terbuka, membuat penembakan menjadi sulit.

Namun, pejabat tidak secara terbuka mengungkapkan keberadaan balon tersebut di atas AS hingga Kamis (2/2/2023). Pesawat tempur militer AS menembak jatuh balon mata-mata yang diduga milik China saat melayang di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu (4/2/2023) dengan satu rudal.

Pesawat tempur jet F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia menembak target pukul 14:39 waktu setempat. Pejabat senior militer AS mengatakan beberapa pesawat tempur dan pesawat pengisi bahan bakar terlibat dalam misi tersebut.

Jet tempur F-22 menggunakan satu rudal udara-ke-udara supersonik AIM-9X, pencari panas untuk menghancurkan target. Seorang fotografer Reuters yang menyaksikan penembakan itu mengatakan, aliran serangan datang dari jet dan mengenai balon, tetapi tidak ada ledakan. Balon itu mulai jatuh.[/4]

Open chat
1
Butuh bantuan?
Rakyat
Halo! Apa yang bisa kami bantu, Kak?