RAKYAT – Saat negara-negara fokus pada pemulihan ekonomi usai pandemi covid-19, para peneliti terus memperdebatkan seberapa cepat vaksin untuk virus tersebut bisa tersedia.
Menurut Profesor Kedokteran di Universitas Oxford John Bell ilmuwan Inggris berharap calon vaksin yang kini dikembangkan bisa digunakan Juni mendatang. Kendati biasanya, vaksin membutuhkan waktu setidaknya beberapa tahun untuk dikembangkan.
Inggris menjadi tuan rumah bersama konferensi dengan tujuan mendorong negara-negara menjaminkan dana pada upaya internasional mengembangkan vaksin.
Inggris juga telah berkomitmen senilai 388 juta poundsterling (US$484 juta) untuk proyek tersebut. “Kita harus bekerja bersama membangun perisai yang tidak dapat ditembus di sekitar semua orang kita. Itu hanya dapat dicapai dengan mengembangkan dan memproduksi vaksin secara massal, ” ujar Perdana Menteri Boris Johnson, seperti dilansir Bloomberg, Senin (4/5/2020).
Gedung Putih pada minggu lalu mengumumkan sebuah inisiatif, dijuluki ‘Operation Warp Speed’ untuk mencoba mengembangkan vaksin dan memastikan kecukupannya untuk warga AS pada Januari 2021.
Ada sekitar 14 kandidat vaksin potensial akan menjalani pengujian, sebelum dipangkas menjadi enam atau delapan.
Menurut anggota Gugus Tugas virus Corona Gedung Putih Deborah Birx di atas kertas ada kemungkinan bahwa tenggat waktu yang luar biasa cepat dapat dipenuhi.
“Ada cara yang memungkinkan adalah jika Anda mengajukan lima atau enam kelas kandidat yang berbeda,” kata Birx.
Seangkan, Scott Gottlieb, mantan kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, menyatakan, bahwa vaksin mungkin tersedia pada musim gugur dalam dosis cukup untuk mencegah infeksi, bahkan ketika pengujian lebih lanjut sedang dilakukan.
“Beberapa produsen pada saat itu akan melakukan uji keamanan tahap awal dan memiliki jutaan dosis yang dapat digunakan dalam studi skala besar,” ungapnya.
Diketahui bahwa AS memiliki lebih dari 1,15 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, dan telah mencatat lebih dari 67.000 kematian.
Sekitar 20.000 hingga 30.000 infeksi baru dan lebih dari 1.000 kematian di AS setiap hari dapat menjadi kondisi normal baru untuk beberapa bulan ke depan, kata Gottlieb. Kematian bisa mencapai 100.000 pada akhir Juni.
Lebih lanjut Gottlieb menjelaskan, bahwa infeksi nasional, rawat inap dan kematian terus meningkat, tidak termasuk wilayah tristate New York yang telah menjadi yang paling terpukul sejauh ini.
“Kendati mitigasi tidak gagal, saya pikir adil untuk mengatakan bahwa itu tidak bekerja sebaik yang kami harapkan,” ungkapnya.
Negara bagian yang masih mengalami peningkatan kasus adalah Illinois, Texas, Indiana, dan North Carolina. Bell mengatakan vaksin virus Corona begitu ditemukan, dapat didistribusikan secara tahunan, seperti vaksin flu musiman yang diterima jutaan orang di seluruh dunia.
“Covid-19 tidak bermutasi pada kecepatan flu sejauh yang bisa kita lihat. Tapi itu virus yang cukup rumit dalam hal menghasilkan tanggapan kekebalan yang sudah lama terhadapnya. Kita mungkin perlu memiliki vaksinasi yang relatif teratur terhadap virus Corona di masa depan,” tandasnya.[/5]