RAKYAT – Upaya pemulihan ekosistem bakau, lahan basah, dan pantai mulai dilakukan oleh regu penanggulangan bencana dari Jepang yang membantu warga setempat membersihkan tumpahan minyak di laut dan pesisir Mauritius.
“Hasilnya, sebagian besar minyak yang tumpah di laut berhasil diserap, ” kata perwakilan tim bencana, Selasa (18/8/2020).
Sebelumnya, Kapal berbendera Jepang, MV Wakashio berlayar melintasi perairan Mauritius di Samudera Hindia, menabrak karang sehingga 1.000 ton minyak tumpah ke laut.
Menurut sejumlah aktivis lingkungan menyebut insiden itu sebagai bencana ekologis terburuk karena merusak ekosistem laut dan menewaskan kehidupan di dalamnya.
“Sebagian besar minyak tumpah ke laut telah diserap, kami bergerak ke tahap berikutnya yang fokus membersihkan areal tepi laut dan mengurangi dampak lingkungan,” ungkap wakil ketua tim, Keiji Takechi, saat menghadiri jumpa pers virtual dari Mahebourg, Mauritius.
“Menjadikan peran para ahli lingkungan yang dapat memberi saran dan instruksi dibutuhkan saat ini,” imbuhnya.
Pemerintah Jepang mengirim enam warganya, yang sebagian besar ahli penanggulangan tumpahan minyak, ke Mauritius minggu lalu.
Selain itu, Pemerintah Jepang berencana mengirim tim tambahan dari Kementerian Lingkungan beserta para ahlinya minggu ini.
Sementara itu, Ketua tim penanggulangan bencana, Junji Gomakubo, mengatakan, bahwa pihaknya tidak hanya berupaya mengurangi dampak langsung dari tumpahan minyak.
“Kami harus memikirkan rencana memulihkan lingkungan pada jangka panjang, misalnya dalam 10, 20, 30 tahun ke depan,” tandasnya.
Menurut para ilmuwan, dampak menyeluruh dari tumpahan minyak itu masih belum terungkap. Saat warga Mauritius bergotong royong menyerap tumpahan minyak di laut, mereka melihat belut-belut mati dan ikan mengapung ke permukaan air.
Tidak hanya itu, burung-burung laut yang tubuhnya terselimuti minyak pun berjalan tak tentu arah di area pantai.
Masih menurut para ilmuwan, kerusakan itu dapat berdampak pada perekonomian Mauritius sampai puluhan tahun. Pasalnya, perekonomian Mauritius bergantung pada sektor pariwisata, khususnya wisata laut.
“Beberapa bagian kapal MV Wakashio kembali rusak, Sabtu, sehingga menumpahkan minyak dalam jumlah sedikit, ” kata Takechi.
Catatan MV Wakashio merupakan kapal milik Nagashiki Shipping dan disewa oleh Mitsui OSK Lines untuk mengangkut minyak.[/4]