RAKYAT – Pemerintah memiliki perhatian serius terhadap upaya penanganan fakir miskin agar bisa berdaya, mandiri serta sejahtera melalui bantuan sosial (bansos) seperti melalui Program Sembako dan e-warong.
“Amanat Presiden melalui Menteri Sosial bahwa bansos yang disalurkan adalah hak masyarakat miskin yang harus tersampaikan dengan tepat dan baik, sehingga jangan sampai ada pemotongan, ” ujar Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Asep Sasa Purnama saat berdialog dengan perwakian Dinas Sosial se-Provinsi Lampung di Swiss-belhotel, Jumat (25/9/2020) malam.
Acara dialog tersebut dihadiri oleh Plt Dinsos Provinsi Lampung, Heryana; Perwakilan BRI area Provinsi Lampung dan Bengkulu, Nasrallah Iskandar; serta Perwakilan dari PT Pos Indonesia, Yesi Agustianti.
Keseriusan pemerintah mengawasi bansos melalui Kementerian Sosial diwujudkan dengan menggandeng BPK, KPK serta Bareskrim Polri agar bansos bagi masyarakat miskin sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Dengan sampainya bansos kepada masyarakat miskin menjadikan mereka merasakan kehadiran negara, terlebih di saat pandemi Covid-19 bansos memiliki multiplier effect yang luas, ” ungkap Asep.
Juga, perlu merubah anggapan kemiskinan itu takdir dengan menghadirkan kisah sukses atau success story dari para penerima manfaat bansos yang kini sudah mandiri dan sejahtera.
“Saya kira yang tidak kalah penting membuka mata mereka, bahwa telah banyak orang sukses dari program bansos dan itu perlu didokumentasikan agar menjadi inspirasi bagi yang lainnya, ” tandas Asep.
Masyarakat miskin, kata Asep, itu tidak hanya secara ekonomi namun juga mental, mindset dan spiritual yang harus ditingkatkan agar mereka bisa segera bangkit menjadi sosok mandiri.
“Dikasih uang begitu saja dipastikan habis, tanpa dibarengi peningkatan mental, mindset, serta spritiual sehingga perlu ada penguatan, revitalisasi serta upaya pandampingan, ” ungkap Asep.
Untuk mendukung transparansi akuntabilitas di era keterbukaan, penerima bansos seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan e-warong harus memanfaatkan kemajuan digital dalam mendukung usaha mereka.
“Dengan memanfaatkan kemajuan digital tersebut bisa mendukung transparasi kegiatan dan tidak ada lagi yang fiktif dan saat bersamaan juga digunakan untuk pelaporan baik berupa video maupun berbagai publikasi lainnya, ” pungkas Asep.[/4]