Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Tak Miliki Strategi Jitu Atasi Karhutla

Selasa, 24 September 2019

Kabut asap menyelimuti wilayah Pontianak, Kalimantan Barat

rakyat.co – Pemerintah tidak memiliki strategi jitu menangani kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang langganan setiap tahun di sejumlah wilayah di Indonesia.

Untuk tahun ini saja, bencana asap masih mengepul hitam di langit Jambi, Riau, Sumatera Selatan, hingga sebagian Kalimantan.

“Tidak ada strategi dan tidak ada kemampuan membaca keseluruhan apa yang menyebabkan kebakaran hutan terus berulang. Pemerintah memerlukan komunikasi publik yang rutin tentang apa yang akan dilakukan,” ujar Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Pemerintah, kata Fahri, seharusnya mampu memobilisasi berbagai potensi yang ada untuk menanggulangi karhutla. Berbagai potensi yang dimobilisasi tersebut tidak hanya berada di dalam negeri, tapi juga yang datang dari luar negeri.

Pasalnya, ada beberapa negara tetangga yang terdampak langsung kabut asap ini.

“Semua kita tahu beberapa negara tetangga terkena dampak. Seharusnya seperti Pak Mahathir tawarkan bantuan, itu bagian strategi kita secara nasional. Kalau kita enggak punya strategi, orang tuh bingung mau bekerjasama dengan kita gimana,” katanya.

Posisi Indonesia dikenal memiliki hutan yang luas, terlebih hutan sebagai paru-paru dunia. pemerintah seharusnya dapat melindungi hutan di Tanah Air dari kebakaran dengan strategi global yang melibatkan banyak pihak.

“Hutan Indonesia itu paru-paru dunia, sudah seharusnya melindunginya merupakan dari strategi global. Sebenarnya Indonesia telah memiliki teknologi satelit untuk mendeteksi adanya titik api (hot spot), ” tandasnya.

Kamapuan satelit tersebut bisa mengetahui siapa yang menciptakan titik api tersebut. Jika itu dipakai, maka pencegahan karhutla bisa sedini mungkin dilakukan dengan tepat dan cepat.[/2]