RAKYAT.CO – Seluruh akses masuk ke Jalur Gaza ditutup Zionis Israel sudah seperti kebun binatang. Hal itu disampaikan oleh mantan Pelapor Khusus PBB untuk Palestina, Makarim Wibisono.
Dampaknya siapa pun tidak bisa sembarangan masuk ke wilayah tersebut. Bahkan, ia tidak dapat akses masuk ke Jalur Gaza selama jadi utusan PBB pada 2014-2016.
“Wilayah Gaza dibuat blokade seperti kebun binatang safari. Di mana-mana dikunci semua, sampai lautan. Orang tidak seenaknya mendarat di sana, ” ungkap Wibisono dalam diskusi daring digelar PSIPP ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Jumat (21/5/2021).
Blokade tersebut menyulitkan pihak luar untuk menginvestigasi kejadian di Palestina. Selain itu, pihak-pihak yang hendak mengirim bantuan pun terkendala.
Selain itu, blokade juga menyulitkan kehidupan warga Palestina. Wibisono menyebut mereka kekurangan air bersih dan makanan. “Di sana anak-anak tidak sekolah, lari-lari dalam keadaan yang kurus-kurus,” tandas Wibisono.
Pengalaman selama bertugas di PBB, ia menemukan sejumlah pelanggaran pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Palestina, seperti banyak penangkapan warga Palestina tanpa alasan dan surat resmi.
Wibisono menemukan Pasukan Keamanan Israel (IDF) sering kali menangkap anak di bawah umur. Anak-anak itu lantas diadili di pengadilan militer.
“Kami punya Convention on the Rights of the Child dan tidak bisa anak-anak diadili di pengadilan dewasa, apalagi militer,” katanya.
Saat ini, situasi bisa menjadi momentum bagi masyarakat dunia mengetahui kondisi sesungguhnya di Palestina. Perlu kampanye besar-besaran agar dunia tahu pelanggaran-pelanggaran HAM yang dilakukan Israel.
“Masyarakat internasional mulai bangkit kesadarannya usai Partai Likud melakukan tindakan diskriminatif yang keras dengan sistem pembangunan perumahan Israel di wilayah Palestina, tindakan agresif pada Masjidil Aqsa, dan pelanggaran yang di luar batas,” katanya.
Kini, Israel dan Palestina memang sedang menjadi sorotan karena saling serang dalam sepekan belakangan. Ketegangan bermula dari isu pengusiran warga Palestina dari tanah yang diklaim oleh pemukim Israel di Yerusalem.
Usai peristiwa tersebut, Israel dan kelompok-kelompok di Jalur Gaza, salah satunya Hamas, terus saling serang. Israel terus melancarkan serangan udara hingga kini yang menewaskan 228 orang di Jalur Gaza. Hamas terus menghujani Israel dengan roket dan menewaskan 12 orang.
“Akhirnya, Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata hari ini. Situasi masih tak menentu karena gencatan senjata bisa gagal kapan pun, ” pungkas Wibisono.[/4]