Normalisasi Israel dengan UAE-Bahrain, Demonstran Teriak Pengkhianat!

Rabu, 16 September 2020

Bendera Palestina

RAKYAT – Kesepakatan normalisasi Uni Emirat Arab (UAE) dan Bahrain dengan Israel dikecam dan diprotes ratusan warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan menembakkan roket ke negara itu.

Amerika Serikat (AS) menjadi sponsor yang ditandatangani di Gedung Putih, kemarin waktu setempat, ditandai dengan pertemuan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan para pejabat tinggi Bahrain dan UAE.

Dengan menggenggam bendera Palestina dan mengenakan masker wajah untuk perlindungan terhadap Virus Corona, para demonstran Palestina berunjuk rasa di kota Nablus, Hebron, Tepi Barat, dan Gaza.

Tampak hadir Puluhan orang juga ikut demonstrasi di Ramallah, tempat Otoritas Palestina (PA) berkantor. Mereka mengusung spanduk bertuliskan “Pengkhianatan”, “Tidak untuk normalisasi dengan penjajah”, dan “Perjanjian yang memalukan” seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (16/9/2020).

Para demonstran warga Palestina bernama Emad Essa dari Gaza mengatakan, jika orang-orang berjalan melalui daerah pesisir, maka mereka akan melihat ratusan pemuda Gaza yang kehilangan kaki dan lumpuh seumur hidup hanya karena memprotes blokade Israel.

“Suasana di Tepi Barat dan Yerusalem, buldoser Israel terus menghancurkan rumah-rumah Palestina dan membersihkan warga Palestina dari desa dan kota mereka setiap hari,” ungkap Essa.

Dua negara UAE dan Bahrain menjadi dua negara Arab pertama dalam seperempat abad yang mendobrak tabu dalam hubungan diplomatik dengan Israel.

Presiden AS Donald Trump menjadi tuan rumah dalam upacara yang dihelat di Gedung Putih ini. Pada bulan lalu, UEA menjadi yang pertama untuk menyetujui kesepakatan yang dramatis tersebut, kemudian disusul oleh Bahrain.

Disaksikan ratusan orang yang berkumpul di halaman Gedung Putih, Benjamin Netanyahu menandatangani perjanjian dengan Menteri Luar Negeri UAE, Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani.

Suasana tampak meriah dan hanya sedikit menyisakan ingatan akan pandemi Covid 19. Terlihat peserta tidak melakukan jaga jarak sosial sebagaimana protokol kesehatan.[/4]