Para Orangtua, Berikut 5 Tips Agar Anak Aman Saat Berinternet

Minggu, 14 Februari 2021

Anak main gawai ilustrasi

RAKYAT.CO – setahun terkhir pandemi Covid-19 menjadikan sebagian besar orang menghabiskan lebih banyak waktu di dunia maya, termasuk anak-anak menggunakan internet terhubung dengan teman dan guru untuk melakukan sekolah dari rumah secara virtual.

Menjadi tantangan bagi para orangtua untuk memastikan ruang digital aman bagi anak. Head of Safety Facebook Asia Pacific Amber Hawkes menyatakan bahwa hal utama dilakukan orangtua untuk memulai percakapan dan menciptakan cara berkomunikasi yang terbuka.

“Percakapan keamanan di maya seharusnya menjadi bagian dari keseharian–layaknya percakapan tentang ‘bahaya orang asing’ atau kewaspadaan ketika menyeberangi jalan dan percakapan tersebut harus dimulai sejak dini,” ungkap Hawkes.

Agar anak-anak harus memahami bahwa akses terhadap perangkat elektronik dan internet harus dilandasi dengan tanggung jawab. Sehingga, mereka memiliki peran dalam menjaga diri sendiri dan orang lain untuk tetap aman di ranah online.

Bertepatan dengan Hari Internet Aman Dunia yang diperingati setiap 9 Februari, Hawkes memberikan ada lima tips untuk menjaga keselamatan anak di ranah online.

Pertama, tetap terlibat dalam dunia digital anak

Perlu meluangkan waktu menemani anak ketika mereka online. Jika anak Anda senang bermain video game, duduklah di dekatnya.

Bila saja anak remaja Anda menggunakan Facebook atau Instagram, berdiskusilah dengan mereka tentang berteman atau mengikuti mereka di media sosial.

Berbicaralah dengan mereka tentang dengan siapa mereka terhubung dan apa yang mereka bagikan. Katakan juga bahwa mereka dapat berbicara dengan Anda kapanpun ketika mereka melihat atau mengalami hal yang membuat mereka tidak nyaman di ranah online.

Kedua, gunakan pengaturan privasi dan keamanan

Aplikasi perpesanan Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger memiliki pengaturan memberikan orang kendali terhadap apa yang mereka bagikan, dengan siapa mereka membagikannya, apa yang mereka lihat, dan siapa yang bisa menghubungi mereka.

Sebagian besar dari pengaturan ini diaktifkan secara langsung untuk anak di bawah umur, tapi Anda sebaiknya tetap mengecek pengaturan privasi dan keamanan secara rutin.

Ketiga, muat kesepakatan sebagai keluarga

Perlu dibuatkan kesepakatan bersama mengenai peraturan penggunaan perangkat elektronik, akses ke internet dan media sosial, dan jelaskan konsekuensi atas pelanggaran peraturan tersebut.

Tergantung dari usia anak Anda, Anda dapat membicarakan tentang konsekuensi yang lebih serius (seperti konsekuensi hukum) ketika mereka membagikan jenis konten tertentu seperti gambar intim yang tidak mendapatkan persetujuan.

Keempat, tunjukkan contoh yang baik

Jika Anda membuat peraturan kepada anak, seperti ‘tidak boleh menggunakan ponsel di atas jam 8 malam’ atau ‘tidak boleh menggunakan ponsel di kamar’, maka Anda juga harus melakukan hal yang sama.

Kelima, belajar bersama anak

Senantiasa teknologi selalu berkembang, dan anak muda mempelajarinya dengan cepat. Jika anak Anda mulai menggunakan aplikasi baru, minta mereka untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana cara kerja aplikasi tersebut.

Dengan cara ini merupakan kesempatan terhubung dengan anak Anda, melihat apa yang mereka lakukan secara online, dan berdiskusi mengenai keamanan di ranah online.

Namun sebaiknya Anda melakukan riset mandiri mengenai fitur privasi, keselamatan, dan keamanan dari aplikasi tersebut.[/9]