RAKYAT – Para peneliti dan pengembang perangkat lunak akan diberikan akses oleh Twitter untuk bisa mengakses dan mempelajari puluhan juta cuitan tentang Covid-19 yang sering disampaikan para pengguna.
Dengan harapan jutaan cuitan soal Covid-19 di Twitter bisa untuk memperlajari penyebaran penyakit atau melacak informasi salah mengenai virus Corona.
Menurut Twitter akses terhadap cuitan soal covid-19 di platform miliknya bisa digunakan oleh mereka yang bekerja di bidang manajemen krisis, tanggap darurat atau komunikasi dalam komunitas, meski sebelumnya harus lewat persetujuan.
Di platform media sosial telah memperkenalkan kebijakan baru untuk mengekang sebaran hoaks Covid19. Mereka memperingatkan mungkin ada kesalahan ketergantungan terhadap sistem moderasi otomatis selama pandemi.
Selain itu, para peneliti yang mempelajari platform berpendapat perusahaan harus mengumpulkan data tentang periode ini.
Sementara itu, komisaris Eropa Vera Jourova menyebut langkah Twitter sebagai upaya bagus. “Kerja sama kami dan kontak rutin dengan platform online untuk memerangi disinformasi membuahkan hasil. Saya terus menggarisbawahi pentingnya bagi para peneliti untuk memiliki akses yang lebih baik ke data,” ujarnya seperti dikutip New York Post, Minggu (3/5/2020).
Pada pekan lalu, ada 75 kelompok dan individu, termasuk hak digital dan organisasi kebebasan berbicara, menulis surat terbuka untuk platform media sosial yang meminta mereka mesterilkan dan menerbitkan data moderasi konten.
Tidak hanya di Twitter, platform media sosial lain seperti Facebook sebelumnya juga menggagas upaya demi menjaga masyarakat agar tetap dan terhindar dari hoaks terkait Corona.
Raksasa media sosial, Facebook fokus dalam memastikan semua orang memiliki informasi yang akurat dan memutus rantai misinformasi serta konten yang berbahaya.[/4]