RAKYAT.CO – Untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Pelindo 1 bersama Kesyahbandaran Utama Belawan dan Indonesian Maritime Pilots Association (INAMPA) berkolaborasi menggelar Refreshing Pengujian Komunikasi Bahasa Inggris dan Soft Skill kepada Perwira Pandu, Nahkoda Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Operator Vessel Traffic Service (VTS), Crew Kapal Pandu dan Tunda.
Tujuan kegiatan untuk pengingkatkatan SDM meliputi pandu, crew kapal tunda dan pandu terkait komunikasi pelayaran (Maritime English) serta kompetensi pandu yang beroperasional dalam pelayanan pemanduan di Selat Malaka dan Singapura dan marine services.
Digelar selama dua hari, yaitu 8 hingga 9 Maret 2021 di Grha Pelindo Satu Medan yang diikuti 56 peserta yang dibagi dalam 2 sesi. Adapun metode pelatihan menggunakan pengujian dan soft kill writing tes, listening dan speaking serta kemampuan soft skill, berupa ceramah diskusi dan simulasi.
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 1 Ridwan Sani Siregar menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan, karena sesuai dengan komitmen Pelindo 1 yang selalu mengedepankan layanan baik dari sisi SDM maupun keamanan dan keselamatan pelayaran.
“Terlebih sejak 2016, Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) telah menunjuk Pelindo 1 sebagai operator yang melakukan pemanduan kapal asing dan domestik di Selat Malaka, ” ujar Ridwan didampingi Direktur SDM dan Umum Pelindo 1, Henry Naldi saat memberikan sambutan di Belawan, Sumatera Utara, Senin (8/3/2021).
Tahun ini, kata Ridwan, salah satu fokus Pelindo 1 mengembangkan bisnis Marine Services, untuk memaksimalkan manfaat ekonomi Selat Malaka sebagai salah satu selat tersibuk di dunia.
“Program ini salah satunya untuk memotivasi dan memperkuat pelayanan khususnya pemanduan Selat Malaka dan Singapura yang diharapkan mampu meningkatkan kompetensi masing-masing pihak. Melalui program-program seperti ini nantinya akan dilaksanakann secara berkelanjutan,” tandas Ridwan.
Bisnis Marine Services Pelindo 1 saat ini di Selat Malaka dilengkapi dengan sarana dan prasarana, meliputi 127 orang pilot/pandu bersertifikat dan berpengalaman, 35 Unit kapal pandu, 22 Unit Kapal Tunda, 30 Unit Pilot Portable Unit, 10 Unit Automatic Identification System (AIS), serta 12 VTS stations.
Perairan Selat Malaka salah satu jalur laut paling penting di Kawasan Asia Tenggara yang memiliki panjang 550 mil laut, jalur ini merupakan jalur sempit yang sangat sibuk, sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Pada 2017, Indonesia telah ditetapkan sebagai pelaksana pemanduan terhadap kapal yang melintas Selat Malaka, sehingga menjadikan pemanduan di wilayah Selat Malaka menjadi sangat penting terutama dalam menjamin keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang berlayar serta menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.
Para petugas Pandu, operator VTS Perwira Pandu, Nahkoda Kapal Patroli KPLP serta Crew Kapal Pandu dan Tunda merupakan pihak-pihak yang pertama kali berkoordinasi dan berinteraksi dengan kapal asing yang masuk ke Pelabuhan Belawan, tentu efektifnya interaksi ditentukan adanya kesepahamamn dalam berkomunikasi, sehingga skill dalam Bahasa Inggirs sangat menentukan.
“Diharapkan pengguna jasa yang masuk ke Pelabuhan Belawan mendapatkan layanan yang excelent yang tergambar dengan adanya kolaborasi yang maksimal,” harap Kepala Syahbandar Utama Belawan, Capt. Jhonny Silalahi dalam sambutannya secara daring.
Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo secara resmi membuka kegiatan secara daring, berharap kemampuan personil pandu dan crew lainnya dalam Bahasa Inggris kembali diasah, sehingga mengupdate kemampuan bahasa dan mengikuti perkembangan baru dengan pengetahuan level yang sama.
“Jadi, dengan kemampuan Bahasa Inggris sangat efektif untuk mendukung keselamatan dan keamanan dalam dunia pelayaran karena dibutuhkan dalam berkoordinasi. Tentu saja, peningkatan kompetensi SDM ini dapat mendukung peningkatkan pelayanan keselamatan dan keamanan perlindungan maritim,” tandas Agus.
President INAMPA Pasoroan Herman Harianja menilai bahwa Maritime Pilots mempunyai tugas dan peranan penting dalam 4 perspektif jasa kemaritiman baik yang bertugas di pelabuhan dan perairan lainnya yang melaksanakan kegiatan pemanduan, yaitu Maritime Safety, Maritime Security, Maritime Environmental Protection.
Termasuk, Perwira Pandu yang bertugas di Pelindo 1 sebagai bagian dari DPW – I INAMPA menjadi sangat penting memiliki standar kompetensi komunikasi Bahasa Inggris sebagaimana diamanatkan dalam Resolusi IMO A.960 dan regulasi turunan lainnya.
“Sejak 2017, INAMPA sebagai bagian dari komunitas maritime internasional telah menjadi anggota International Maritime Pilots’ Association (IMPA) terus berupaya bersama instansi terkait di Pelabuhan termasuk Kantor Syahbandar, KSOP dan Pelindo 1 meningkatkan kualitas SDM Perwira Pandu sebagai front liner pelayanan jasa keselamatan maritime di Pelabuhan Belawan setara dengan pelabuhan internasional lainnya,” tandas Herman.
Kepala Distrik Navigasi Kelas I Belawan, Marwanto Heru Santoso mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah melaksanakan kegiatan ini.
“Kami menyambut program pemerintah tentang E-pilotage yang sudah mulai diterapkan di beberapa negara tidak terkecuali di Indonesia dan kemampuan SDM berkomunikasi dalam Bahasa Inggris ini sangat diperlukan,” terang Marwanto.[/3]