rakyat.co – Pada Selasa 19 Maret 2019 pihak otoritas Belanda tengah serius menyelidiki kemungkinan motif teroris atas penembakan di trem Utrecht.
Upaya penyelidikan termasuk menganalisis temuan barang bukti berupa surat di mobil pelaku. Polisi menginterogasi tersangka utama kelahiran Turki, Gokmen Tanis, dan dua pria lainnya atas insiden penembakan di trem Utrecht pada Senin 18 Maret.
Dalam insiden berdarah tersebut yang menewaskan tiga orang dan mengakibatkan sejumlah orang terluka.
Menurut Perdana Menteri Belanda Mark Rutte bahwa mereka “tidak bisa mengecualikan” motif lain termasuk perselisihan keluarga, tetapi polisi dan jaksa mengatakan pada hari Selasa bahwa penyelidikan condong ke arah terorisme.
“Sejauh ini, motif terorisme sedang dipertimbangkan secara serius. Ini didasarkan pada surat yang ditemukan di mobil pelaku di antara hal-hal lain dan fakta-fakta,” ujar polisi dan kejaksaan dalam sebuah pernyataan bersama seperti dikutip dari The Telegraph, Rabu (20/3/2019).
“Upaya investigasi kami tidak menemukan hubungan antara tersangka utama dan para korban, ” tambahnya.
“Ketiiga orang yang tewas dalam penembakan itu adalah seorang wanita berusia 19 tahun dari Vianen, selatan Utrecht, dan dua pria berusia 28 dan 49 tahun dari Utrecht,” katanya.
Polisi bersenjata menangkap Tanis setelah perburuan delapan jam yang hampir menutup kota terbesar keempat Belanda. Perburuannya juga memicu peningkatan keamanan nasional di bandara dan lokasi-lokasi penting.
Selain itu, polisi mengatakan mereka telah menemukan Renault Clio merah yang digunakan sebagai mobil pelarian setelah penembakan di trem Utrecht, termasuk senjata api dan sepucuk surat.
“Saat ini, Tanis dan dua pria lainnya berusia 23 dan 27 masih diinterogasi,” tandas polisi.[*/4]