RAKYAT – Menteri Pertahanan Hulusi Akar menegaskan Turki berada di pihak Azerbaijan untuk merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh.
Hulusi Akar mendesak kepada Menhan Rusia, Sergey Shoigu, untuk meyakinkan Armenia agar menarik diri dari wilayah yang disengketakan tersebut.
Wilayah Nagorno-Karabakh adalah milik Azerbaijan, sebab dilanda konflik bersenjata yang melibatkan kelompok separatis Armenia, sejak dua pekan lalu.
Rencana gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan gagal dilaksanakan lantaran pasukan dari kedua belah pihak kembali bertempur pada Ahad (11/20/2020) dan Senin (12/10/2020).
Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan yang ingin memisahkan diri dan dikendalikan oleh orang-orang Armenia sejak perang pada 1990-an. Akan tetapi, kemerdekaan wilayah itu tidak diakui oleh negara-negara lain.
Pada saat berkomunikasi lewat telepon, Akar mengatakan kepada Shoigu tentang perlunya Armenia mengakhiri serangan dan menarik diri dari wilayah Nagorno-Karabakh.
“Azerbaijan tidak akan menunggu 30 tahun lagi untuk sebuah solusi. Turki ada di pihak Azerbaijan dalam upayanya untuk merebut kembali tanah sendiri,” tandas Akar seperti dikutip AFP, Senin (12/10/2020).
Di Moskow, Rusia, gencatan senjata yang dinegosiasikan untuk Armenia dan Azerbaijan sepakat menghentikan permusuhan dan saling menukar tahanan dan korban tewas dalam pertempuran selama dua pekan kemarin.
Namun, pejabat Azerbaijan berkeras bahwa gencatan senjata itu hanya bersifat sementara. Mereka tidak akan menghentikan kampanye militer untuk mengembalikan Nagorno-Karabakh ke dalam pangkuan Azerbaijan.
Pada akhir pekan lalu, Turki memuji gencatan senjata kedua negara sebagai langkah pertama yang penting. Namun, Turki menyatakan bahwa langkah tersebut tidak akan menggantikan solusi yang bertahan lama.[/5]