Soal Dataran Tinggi Golan, Pengakuan Trump Ditentang Eropa, Rusia dan Tiongkok

Kamis, 28 Maret 2019
dataran-tinggi-golan
dataran-tinggi-golan

rakyat.co – Pada Selasa (26/3/2019), lima negara Eropa di Dewan Keamanan PBB menolak keputusan Presiden AS Donald Trump mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel.

Juga, mereka menyuarakan keprihatinan kalau langkah itu dapat menimbulkan konsekuensi luas. Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/3), negara Eropa yang menolak keputusan Trump itu antara lain Belgia, Inggris, Prancis, Jerman dan Polandia.

Kelima negara tersebut bersikeras, posisi Eropa tidak berubah kalau Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Syria yang diduduki Israel, sesuai dengan hukum internasional yang diabadikan dalam resolusi PBB.

“Posisi kami tidak mengakui kedaulatan Israel atas wilayah-wilayah yang diduduki Israel sejak Juni 1967, termasuk Dataran Tinggi Golan, dan kami tidak menganggap mereka sebagai bagian dari wilayah negara Israel,” ucap Duta Besar Belgia Marc Pesteen de Buytswerve kepada wartawan dilansir dari The Times of Israel.

“Kami mengemukakan keprihatinan kami tentang konsekuensi yang lebih luas dari mengakui aneksasi ilegal dan juga tentang konsekuensi regional yang lebih luas,” tandasnya yang diapit oleh duta besar dari empat negara lain.

Melalui tiga resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan Israel mundur dari Golan yang dicaplok dari Syria dalam Perang Enam Hari 1967. Lalu diterapkan hukum Israel ke daerah itu pada 1981, sebuah langkah yang sama dengan pencaplokan, tetapi langkah itu tidak pernah diakui secara internasional.

Hari Senin, lalu, Trump menandatangani proklamasi AS mengakui Dataran Tinggi Golan yang strategis itu sebagai wilayah Israel. Pengakuan ini sendiri melanggar kebijakan AS.

Tidak hanya lima negara eropa, Rusia dan Tiongkok pun menentang keputusan AS selama pertemuan dewan seperti halnya Indonesia dan Afrika Selatan, dua negara yang sangat mendukung Palestina.[*/]