RAKYAT.CO – Pada tahun ini, Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan rencana Kerajaan Arab Saudi menggelar ritual ibadah haji pada 1442 Hijriah/2021 M, dengan standar khusus sesuai protokol kesehatan masa pandemi Covid-19.
Dilansir SPA pengumuman soal rencana ibadah haji merupakan niatan dari pihak Kerajaan Arab Saudi untuk memungkinkan pengunjung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk melakukan ritual haji dan umrah.
“Kerajaan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan jemaah, sesuai kontrol dan standar kesehatan, keamanan dan regulasi, sehingga peziarah dapat menjalankan ritual dalam lingkungan aman,” bunyi pernyataan Kementerian.
Pihak otoritas kesehatan di Arab Saudi terus memantau kondisi dan mengambil semua langkah untuk memastikan kesehatan para jemaah ketika pelaksanaan ibadah haji. “Rencana operasional untuk haji tahun ini akan diumumkan kemudian,” imbuhnya.
Penyelenggaraan ibadah haji pada 1441 Hijriah/2020 M digelar secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh dunia memaksa penyelenggaraan ibadah haji dilakukan secara terbatas dengan protokol kesehatan sangat ketat.
Jumlah jamaah haji tahun lalu terbatas hanya sekitar 1.000-an jemaah dengan proses seleksi ketat. Jemaah yang menerima persetujuan berhaji 2020, sebanyak 70 persen adalah warga non-Arab Saudi yang tinggal di wilayah Kerajaan dan 30 persen sisanya adalah warga negara Saudi.
Jamaah diwajibkan menjalani tes PCR Covid-19 serta wajib melaksanakan karantina sebelum dan setelah pelaksanaan ibadah haji.
Keputusan diambil sebagai upaya memastikan haji dilakukan dengan aman dari perspektif kesehatan masyarakat. Juga, sambil mengamati semua langkah-langkah pencegahan dan protokol jarak sosial yang diperlukan untuk melindungi dari risiko penularan virus, sesuai dengan ajaran Islam dalam menjaga kehidupan manusia.
Pihak Kerajaan Arab Saudi menegaskan penerapan protokol kesehatan menjadi prioritas utama demi menjaga keselamatan para peziarah sampai mereka kembali ke negara asal mereka dengan selamat.[/4]