RAKYAT.CO – Pada 2020 di Indonesia tercatat sebanyak 3.253 bencana terjadi, sehingga setiap hari ada kurang lebih sembilan bencana.
“Kepala BNPB tadi menyampaikan tahun lalu kita menghadapi 3.253 bencana, per hari kurang lebih sembilan bencana. Bukan angka kecil tapi cobaan, ujian dan tantangan itu yang harus kita hadapi baik bencana hidrometeorologi maupun geologi,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rakornas Penanggulangan Bencana 2021 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/3/2021).
Kondisi tersebut, kata Jokowi, mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia menduduki ranking tertinggi negara paling rawan bencana. Terlebih jumlah penduduk di Tanah Air sangatlah banyak dan amat berkaitan dengan risiko jumlah korban ketika bencana melanda.
“Jadi, memang kita sekali lagi menduduki ranking tertinggi negara paling rawan bencana, karena jumlah penduduk yang besar sehingga risiko jumlah korban yang terjadi bila ada bencana juga sangat besar,” ungkapnya.
Presiden Jokowi menandaskan bahwa kunci utama dalam mengurangi risiko bencana terletak pada aspek pencegahan dan mitigasi. Bahkan, Presiden selalu menyampaikan berulang-ulang hal ini sangat penting.
“Selalu saya sampaikan berulang-ulang. Pencegahan. Jangan terlambat, ini bukan berarti aspek yang lain dalam manejemen bencana tidak kita perhatikan, bukan itu. Tapi jangan bersifat reaktif saat bencana terjadi, kita harus persiapkan diri dengan antisipasi yang terencana baik,” tandas Jokowi.
Pembukaan Rakornas Penanggulangan Bencana 2021, dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.
Selain di Istana, kegiatan ini juga diikuti secara daring yang diikuti oleh jajaran BPBD di seluruh Indonesia.[/2]