AS Potong Akses Huawei ke Pasar Chip Lantaran Jadi Mata-Mata China

Huawei

RAKYAT – Pembatasan lebih lanjut atas Huawei Technologies, sehingga memotong akses perusahaan China itu terhadap chip yang tersedia secara komersial. Hal itu diumumkan oleh Departemen Perdagangan AS.

Langkah terbaru menunjukkan semakin tegangnya hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia. Keputusan didasarkan pada pembatasan yang diumumkan pada Mei lalu.

Saat itu, pemerintah AS menambahkan 38 afiliasi Huawei di 21 negara ke daftar hitam ekonomi denvan tujuan membatasi adopsi teknologi 5G dari perusahaan tersebut.

“Jadi, kami tidak ingin peralatan mereka ada di Amerika Serikat karena mereka memata-matai kami,” ujar Presiden Donald Trump dalam sebuah wawancara di “Fox and Friends” seperti dikutip Bloomberg, Selasa (18/8/2020).

Berbagai langkah itu semkain meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing atas segala hal mulai dari asal-usul pandemi Covid-19 hingga cengkeraman China yang semakin ketat atas Hong Kong.

Terlepas dari keputusan AS, Menteri Perdagangan Wilbur Ross mengatakan di Fox Business bahwa pembicaraan dengan China terus berlanjut di berbagai tingkatan.

Juga, pembatasan tersebut kemungkinan besar akan menghantam stasiun pangkalan 5G Huawei dan bisnis ponsel cerdas karena sangat bergantung pada chip asing untuk membuatnya.

Dampak keputusaan tersebut posisi China semakin lemah memainkan peran kunci dalam peluncuran teknologi global 5G. Stok Huawei untuk chip tertentu yang dirancang sendiri untuk peralatan telekomunikasi akan habis pada awal 2021.

Dengan kondisi tersebut, Nokia Oyj dan Ericsson AB diuntungkan yang semakin goyah dalam pengembangan teknologi 5G.

Saingan smartphone domestik termasuk Xiaomi, Oppo, dan Vivo kemungkinan akan mendapatkan tekanan yang lebih besar dari China.[/5]

Open chat
1
Butuh bantuan?
Rakyat
Halo! Apa yang bisa kami bantu, Kak?