Emmanuel Macron Hina Islam dan Nabi Muhammad, Kristen Arab Kecam Keras
RAKYAT – Umat Kristiani mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW, Ahad (25/10/2020).
Macron mengatakan dia tidak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi, sebuah pernyataan yang memicu kemarahan di dunia Arab dan Muslim.
Seorang penyiar senior dengan saluran berita Aljazirah berbasis di Qatar, Jalal Chahda mengatakan, melalui sebuah tweet, “Saya Jalal Chahda, seorang Kristen Arab Levantine, dan saya dengan keras menolak dan mencela penghinaan terhadap Nabi Islam, Utusan Tuhan#Mohammad. Berkah dan damai,” sebagaimana dilaporkan Anadolu, Senin (26/10/2020).
Selain itu, Chahda melampirkan foto dengan keterangan, “Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian.” Itu diikuti komentar dari rekan Muslimnya yang memuji tweet tersebut.
Juga, disampaikan oleh presenter Aljazirah lainnya, Ghada Owais yang beragama Kristen, men-tweet ulang tweet Chahda, “Saya menolak untuk menyakiti perasaan Muslim atau untuk menggeneralisasi terorisme dan mengaitkannya dengan Islam.”
Pengguna Twitter bernama Ayman Dababneh, “Siapa yang menyinggung dan tidak menghormati saudara Muslim saya tidak menghormati saya sebagai seorang Kristen Yordania,” dia juga melampirkan foto yang mengatakan “Saya seorang Kristen melawan pelecehan Islam.”
Sementara itu, Michael Ayoub berkata di Twitter: “Saya benar-benar membenci orang yang menghina agama orang lain atau mengejek dia atau utusannya.”
“Apa yang terjadi di Prancis adalah kemerosotan, dan ini menggarisbawahi bahwa mereka sangat jauh dari ajaran Alkitab.”
Di akun Twitter Raymond Maher menulis, “Sejak kemarin, semua yang saya lihat di beranda berita Facebook saya adalah unggahan untuk orang Kristen yang mengutuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad, dan begitulah sifat kita di Mesir. Kami adalah satu [Muslim dan Kristen].”
Sementara itu, di Facebook, puluhan orang Kristen termasuk ‘Fathi Daniel’ dan ‘Wael Elbatl’ mengungggah gambar dengan komentar serupa yang disertai dengan pujian dari umat Islam.
Pengacara Mesir Nevin Malak bercuit di bawah tagar ‘#Lawan menghina Nabi’ mengutip beberapa ajaran Alkitab yang menyerukan untuk menghormati agama lain.
Beberapa hari terakhir, Prancis telah memperlihatkan pemasangan gambar yang menghina Nabi Muhammad di fasad beberapa bangunan di negara itu.
Pada awal bulan ini, Presiden Macron menggambarkan Islam sebagai agama krisis dan mengumumkan rencana untuk undang-undang yang lebih keras untuk menangani apa yang disebutnya “separatisme Islam” di Prancis. Muslim Prancis menuduhnya mencoba menekan agama mereka dan melegitimasi Islamofobia.
Negara Arab serta Turki dan Pakistan mengutuk sikap Macron terhadap Muslim dan Islam, bahkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemimpin Prancis itu membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental.[/6]