RAKYAT.CO – Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dipotret melaluli temuan terbaru dari survei yang dilakukan Lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Sejak sebelum pandemi Covid-19, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi mengalami penurunan. Hingga kini, masyarakat yang sangat puas berjumlah 2,3 persen dan cukup puas 55,8 persen.
“Tingkat kepuasan terhadap Presiden, jadi sangat puas atau cukup puas terhadap kinerja presiden secara umum itu ada 58,1 persen. Kabar baiknya itu di atas 50 persen, ” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtualnya, Ahad (26/9/2021).
Namun, tren penurunannya, belum berhenti dibanding sebelum pandemi. Sebelum pandemi itu sekitar 70-an persen yang puas dengan kinerja presiden, jadi trendnya masih menurun.
Banyak di negara-negara lain mengalami pandemi seperti Indonesia, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemimpinnya turun drastis. Seperti yang terjadi di Brazil dan juga di Meksiko. Maka meski menurun, angka kepuasan terhadap Jokowi menurutnya masih cukup baik.
“Dengan angka 58 persen saya kira suatu hal yang patut disyukuri meskipun tadi tren turunnya belum berhenti, tadi saya sebut sebelum 72 persen jadi cukup lumayan turunnya,” katanya.
Beberapa hal yang mempengaruhi turunnya kepuasan rakyat terhadap Jokowi. Salah satunya, yaitu terkait penerapan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.
“Penjelasannya adalah ini ada kaitannya dengan PPKM, jadi dipersepsi positif dari dimensi kesehatan tetapi dari sisi dimensi ekonomi itu persepsi responden itu buruk, mungkin presiden dalam konteks ini, itu lebih menitikberatkan kesehatan,” tandas Burhanuddin.
Presiden Jokowi, telah berkomitmen fokus pada penanganan kesehatan seperti yang disampaikan dalam pidatonya di sidang tahunan pada tanggal 16 Agustus lalu.
“Pada sidang kenegaraan 16 Agustus lalu Pak Jokowi menyampaikan, hukum tertinggi adalah menyelamatkan nyawa, meskipun efeknya memukul kepuasan publik terhadap presiden jadi PPKM punya dampak dari sisi ekonomi dan itu punya impact lanjutannya yaitu penurunan kepuasaan terhadap kinerja presiden,” katanya.
Survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia sejak 17 – 21 September 2021 ada adapun sampel survei 1.200 responden dipilih acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada Maret 2018 hingga Juni 2021.
Sedangkan, dari 1.200 responden, margin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi. Survei menggunakan telepon.[/1]