Museum Holocaust di Minahasa, Waketum MUI: Itu Melanggar Konstitusi
RAKYAT.CO – Hingga saat ini, RI tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel karena tindak penjajahan terhadap Palestina sehingga pembangunan Museum Holocaust merupakan pelanggaran nyata terhadap Konstitusi RI.
“Seharusnya yang dibangun adalah museum kebiadaban dan tindak kekerasan zionis Israel terhadap bangsa dan rakyat Palestina sejak 1948,” tandas Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi di Jakarta, Kamis (3/2).
Pemerintah harus segera mengambil tindakan tegas dan menghancurkan bangunan museum tersebut, karena sebagai bentuk provokatif, tendensius dan menimbulkan kegaduhan baru di tengah masyarakat.
Selain itu, pembangunan museum itu tak ada urgensinya sama sekali untuk Indonesia. Sebaliknya, pemerintah mendingan membangun museum kebiadaban penjajah Belanda dan komandan militernya Westerling yang telah membunuh puluhan ribu rakyat Indonesia terutama dari Makassar.
“Saya kira sangat tepat jika Indonesia membangun museum sejarah kebiadaban Israel terhadap bangsa Palestina di Jakarta,” katanya.
Pembentukan museum kebiadaban Israel sebagai bentuk solidaritas dan dukungan Indonesia atas perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dari zionis. Kepada umat Islam Indonesia dan masyarakat dunia cinta damai juga diminta mewaspadai manuver dan konspirasi negara dan lembaga proxy Israel.
“Alasan mereka proxy Israel adalah sangat klasik yaitu Indonesia bisa berperan lebih besar dan aktif membantu penyelesaian konflik Arab-Israel. Namun, fakta di lapangan menunjukkan negara negara Arab dan Muslim yang punya hubungan diplomatik dengan Zionis Yahudi ternyata powerless dan sering di khianati Israel,” tandasnya.
Pihaknya juga meminta Kemenlu seyogianya memanggil Dubes Jerman untuk Idonesia guna mendapatkan klarifikasi lengkap sehubungan kehadirannya pada pembukaan museum tersebut. “Perku juga dicek aliran dana pembangunan tersebut,” ujarnya.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu dilakukan peresmian Museum Holocaust di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut). Peresmian museum itu dihadiri oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel.
“Tentu jadi suatu kehormatan ada di Minahasa dan berpidato di pembukaan Museum Holocaust bahwa ini dibuka pertama kalinya di Asia Tenggara atas inisiatif komunitas Yahudi di sini,” ungkap Ina Lepel seperti diunggah melalui akun Twitter.[/1]