Betulkah ISIS Dibalik Serang Mematikan di Rusia?

Unit antiteror Rusia amankan pelaku serangan

RAKYAT.CO – Peringatan Amerika Serikat (AS) kepada Moskow pada awal bulan ini soal ada indikasi serangan di Rusia dengan target pertemuan besar sebelum mengeluarkan peringatan publik kepada warga negara tersebut.

Namun, peringatan AS itu ditolak mentah-mentah pihak Kremlin karena dinilai sebagai propaganda dan upaya ikut campur dalam pemilihan presiden (pilpres).

Menurut Washington usai serangan itu, mereka tidak punya alasan untuk meragukan klaim Negara Islam atau ISIS.

Bukan pertama kali ISIS dan sekutunya menyerang Rusia atau kepentingannya di luar negeri.

ISIS mengklaim melakukan pemboman terhadap sebuah pesawat Rusia di Mesir pada 2015 dengan 224 orang di dalamnya, sebagian besar dari mereka adalah warga negara Rusia. Mereka mengklaim serangan bom pada 2017 di Metro St Petersburg, telah menewaskan 15 orang.

Menurut Analis keamanan bahwa kelompok itu menganggap Rusia sebagai target utama karena sejumlah alasan. Termasuk peran negara tersebut dalam menghancurkan basis kekuatan ISIS di Suriah saat mengamankan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, dua perang brutal Moskow di Chechnya yang mayoritas penduduknya Muslim pada tahun 1994-2009 dan Invasi era Soviet ke Afghanistan.

Analisis Badan intelijen AS dan Barat lainnya menyebutkan serangan itu mungkin dilakukan oleh ISIS cabang Khorasan, yang dikenal sebagai Isis-K, yang sebagian besar beroperasi di Afghanistan dan sebagian Asia Tengah.

Kelompok ini  salah satu cabang ISIS yang paling aktif dan aktif, dan bertanggung jawab atas serangan bunuh diri yang mematikan di bandara Kabul selama penarikan pasukan Amerika yang kacau pada bulan Agustus dan September 2021. Isis-K sering mengkritik Presiden Vladimir Putin dalam propagandanya.

Presiden Putin pada Senin (25/3/2024) malam, mengatakan pertama kalinya bahwa “kelompok Islam radikal” atau ISIS berada di balik serangan yang terjadi pada Jumat (22/3/2024) di sebuah gedung konser di luar Moskow. Namun Putin juga menegaskan bahwa Ukraina mungkin terlibat dan menyatakan bahwa Washington diduga berusaha untuk menutupinya.

Sebelas orang ditahan pada Sabtu (23/3/2024) terkait serangan malam sebelumnya, yang melibatkan orang-orang bersenjata yang menyamar menyerbu tempat musik populer Balai Kota Crocus, menembaki penonton konser dan membakar gedung, menewaskan sedikitnya 139 orang dan melukai 182 lainnya.

“Kita tahu kejahatan ini dilakukan oleh kelompok Islam radikal, yang ideologinya telah diperjuangkan oleh dunia Islam selama berabad-abad,” kata Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan para pejabat tinggi pemerintah, dikutip Reuters.

cara berusaha meyakinkan satelitnya, serta negara-negara lain, bahwa menurut informasi intelijen mereka, diduga tidak ada jejak [keterlibatan] Kyiv dalam serangan teroris Moskow,” lanjutnya.[/4]

Open chat
1
Butuh bantuan?
Rakyat
Halo! Apa yang bisa kami bantu, Kak?