RAKYAT – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat bersabar dan menunggu pengumuman resmi soal harga vaksin Covid-19.
“Saat ini, beredar informasi yang tidak dapat dijadikan rujukan dan kami imbau masyarakat menunggu pengumuman resmi pemerintah terkait harga vaksin dan vaksinasi Covid-19,” ujar Siti Nadia melalui keterangan tertulis, Ahad (13/12/2020).
Keputusan Menkes No 9860/2020 telah menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan di Indonesia, yaitu vaksin produksi Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer/BioNTech dan Sinovac.
“Jadi untuk kehadiran dan penggunaannya dalam program vaksinasi di Indonesia masih dinamis mengikuti proses pengadaan dan izin penggunaannya,” ungkapnya.
Kemenkes meminta masyarakat agar bersabar hingga izin edar vaksin dikeluarkan oleh BPOM serta tarif atau penetapan harga dikeluarkan oleh pemerintah.
Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Sunaryati Sudigdoadi, mengatakan bahwa vaksinasi belum bisa dilaksanakan pada Januari 2021. Hasil evaluasi terkait efikasi, keamanan dan imunogenitas vaksin buatan Sinovac baru bisa diketahui paling cepat pada akhir Januari 2021.
“Kalau saya mendengar kabar orang-orang bilang Januari awal maunya sudah divaksin, tapi itu belum bisa laksanakan kalau melihat jadwalnya,” ungkap Sunaryati.
Untuk uji klinis fase III vaksin Covid-19 buatan Sinovac dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unpad sejak Agustus 2020 dan uji klinis ini melibatkan 1.620 relawan.
Evaluasi baru bisa dilakukan pada bulan keenam setelah vaksin disuntikkan sebanyak dua kali kepada relawan. “Berdasarkan jadwal kami, evaluasi total untuk melihat efikasi vaksin itu baru final pada akhir Mei 2021, namun evaluasi terhadap 540 relawan pertama sudah bisa dilihat pada akhir Januari 2021,” terang Sunaryati.
Tahapan uji klinis fase III belum selesai, pemerintah sudah mendatangkan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac dari Tiongkok pada Minggu, 6 Desember 2020.
Sementara itu, pandemi Covid-19 sudah berjalan lebih dari sembilan bulan, tetapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda pemerintah berhasil menghentikan penularan. Jumlah warga yang tertutal virus korona terus bertambah.
Hingga Ahad (13/12/2020) pukul 12.00 WIB, ada 6.189 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Total kasus Covid-19 se-Indonesia berjumlah 617.820 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Ketua IPB Sustainable Development Goals (SDGs) Network, Bayu Krisnamurthi, menyatakan penciptaan ketahanan pangan dan gizi berbasis konsumsi pangan keluarga dapat menjadi solusi untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.[/4]