RAKYAT – Pada 9 Desember 2020, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak dilaksankan dan masyarakat di 270 kabupaten/kota dan provinsi bakal menggunakan hak politik untuk memilih kepala daerah.
Baru-baru ini, Voxpol Center Research and Consulting merilis terkait data pasangan calon yang berkontestasi pada Pilkada tentang persepsi dalam upaya memberantas korupsi.
“Untuk praktik korupsi dipastikan akan merongrong pelayanan publik dan menghabiskan anggaran negara dengan mengalihkannya ke tangan elite politik yang korup,” ujar Direktur Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/11/2020).
Pemberantasan korupsi, kata Pangi, merupakan salah satu agenda yang sangat mendasar untuk memastikan tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan.
“Dibutuhkan komitmen yang kuat dan rekam jejak calon pemimpin terkait agenda pemberantasan korupsi. “Kepala daerah ke depannya harus memimpin orkestra pemberantasan korupsi,” terangnya.
Pada Pilkada Sumatera Barat, data terbaru Voxpol Center Research and Consulting tentang persepsi terhadap upaya pemberantasan korupsi menunjukkan 21,8% masyarakat Sumatera Barat percaya bahwa Mahyeldi-Audy Joinaldy adalah sosok yang paling berani memberantas korupsi.
Posisi berikutnya disusul Mulyadi-Ali Mukhni 19,9%, Nasrul Abit-Indra Catri 19,0%, dan Fakhrizal-Genius Umar 9,3%. Sementara yang masih merahasiakan jawaban 11,4% dan tidak tahu tidak menjawab 18,6%.
“Usai menanyakan dalam bentuk simulasi pertanyaan kuesioner, menurut ibu/bapak/saudara siapakah calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat yang berani memberantas korupsi?” ungkapnya.
Data ini menunjukkan pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldy punya kesempatan mendapatkan empati dan meraih segmen dukungan yang lebih luas dari masyarakat Sumatera Barat yang terkenal sangat religius dengan proporsi pemilih rasional (rational choice) yang cukup tinggi.
Integritas dan komitmen anti korupsi dari pasangan kandidat akan menjadi salah satu pertimbangan pemilih dalam memutuskan pilihan politiknya.
“Pasangan cagub/cawagub yang bersih dari korupsi dan berani memberantas korupsi punya kans dan peluang yang lebih besar memenangkan kontestasi elektoral pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 09 Desember mendatang,” pungkasnya.[/1]