RAKYAT.CO – Ketidakpastian ekonomi nasional tetap diwaspadi oleh Pemerintah pada tahun ini. Namun, ketidakpastikan seharusnya menjadi perhatian semua pihak terus meningkat.
“Jadi, boleh saja optimis, tapi kita tidak boleh lepas dari kewaspadaan yang tinggi, sehingga ketidakpastian itu tidak menyebabkan kita menjadi pesimis. Ketidakpastian membuat kewaspadaan kita makin meningkat,” Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 secara virtual di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Dari sisi internal, kata Sri Mulyani, sumber ketidakpastian masih akan berasal dari Covid-19. Pasalnya, Indonesia masih harus menghadapi peningkatan kasus Covid-19 yang semakin tidak terkendali.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, terkonfirmasi kasus positif Covid-19 per 20 Januari 2021 mencapai 939.948 kasus.
“Perlu merumuskan berbagai kebijakan ekonomi kita. Pada saat yang sama kita harus tetap waspada dan tetap memberikan prioritas agar Covid bisa kita tangani dan dikendalikan,” katanya.
Tahun ini, penanganan Covid-19 akan memakan anggaran Rp 61,8 triliun. Tentu saja, angka ini masih bisa berubah dengan adanya ketidakpastian terhadap peningkatan jumlah kasus dan juga keinginan pemerintah mengamankan suplai vaksin Covid-19.
“Sudah dimulai program vaksin dan berharap daerah-daerah mengalami jumlah Covid-19 tinggi akan segera mengombinasikan vaksinasi dan disiplin kesehatan. Kalau itu dilakukan boleh berharap perekonomian akan pulih kembali. Masyarakat dapat kembali melakukan aktivitas, mobilitas, dan kegiatan konsusmsi,” ungkapnya.
Program vaksinasi akan terus dikawal sehingga tetap akuntanbel. Berbagai upaya perlindungan sosial senilai Rp 408 triliun untuk warga terdampak Covid-19 dalam bentuk sosial maupun beasiswa tetap dilanjutkan oleh pemerintah.[/3]