Beda Nasib! Puan dan Ganjar, Pengamat: Duo PDIP Minim Prestasi

Senin, 13 September 2021

Puan Maharani dan Ganjar Pranowo

RAKYAT.CO – Duo kader PDIP Puan Maharani dan Ganjar Pranowo bersaing terkait elektabilitas calon presiden potensial 2024. Saat ini, Puan menjabat ketua DPR dan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dinilai tidak terlalu punya prestasi moncer.

“Selama menjabat kader PDIP itu tidak terlalu menonjol baik Puan maupun Ganjar sama-sama minim prestasi. Keduanya belum punya rekam jejak yang moncer di level nasional,” ujar Jamil di Jakarta, Senin (14/9/2021).

Puan, kata Jamil, selama menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tidak terdengar gebrakan monumental. Kebijakan yang diambilnya juga tidak membuat decak kagum masyarakat. Revolusi mental yang menjadi tugas dan fungsinya saat menjadi menteri juga tidak berjalan.

“Saya kira tidak jelas capaian revolusi mental selama ditangani Puan tersebut. Bahkan. sampai saat ini gaungnya saja sudah tidak terdengar,” tandas Jamil.

Lalu, selama menjabat ketua DPR putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum terlihat prestasinya. DPR seolah hanya berjalan rutinitas. Bahkan fungsi legislasi dinilai paling lemah selama DPR dipimpin Puan.

Hal sama terjadi dengan Ganjar, yang belum menunjukan kapasitasnya sebagai pemimpin nasional. Selama menjadi gubernur ia tampaknya masih sebagai pemimpin lokal saja. Prestasinya selama jadi gubernur juga belum ada yang monumental. “Jadi, belum terlihat kebijakan yang diambilnya berimbas untuk kemajuan nasional,” katanya.

Jikalau harus dinilai, Ganjar lebih baik dari Puan dilihat dari elektabilitasnya. Namun melihat sepak terjang lembaga survei belakangan ini, tampaknya wajar bila hasil surveinya diragukan validitasnya. “Puan dan Ganjar dilihat dari prestasi tampaknya seimbang. Keduanya sama-sama kurang berprestasi di level nasional,” tandasnya Jamil.

Kesimpulan Jamil bahwa wajar kalau DPP PDIP nantinya lebih memilih Puan dari pada Ganjar pada Pilpres 2024. Pasalnya, kendati kurang berprestasi, Puan sudah memimpin di level nasional.

Namun, sebaliknya Ganjar hingga saat ini masih dianggap pemimpin lokal. Selain itu, Puan salah satu trah Soekarno. Nama Soekarno tampaknya masih bisa dijual untuk mendulang suara bila Puan maju pada Pilpres mendatang.

“Yang terpenting, bagi Megawati Soekarnoputri, kalau Puan tidak dimajukan pada Pilpres 2024, maka peluang lenyapnya trah Soekarno akan besar. Kondisi ini tidak dikehendaki Megawati dan petinggi PDIP yang diuntungkan bila trah Soekarno masih tetap eksis di PDIP,” pungkas Jamil.[/1]