Die Mannschaft Rekor Buruk, Ini Mesut Oezil Sindir Via Twitter

Kamis, 19 November 2020

Mesut Oezil

RAKYAT – Pada laga pamungkas babak penyisihan Grup A4 UEFA Nations League, Rabu (18/11) dini hari WIB, tim Jerman dipermalukan Spanyol, 0-6.

Namun, tidak hanya gagal melaju ke empat besar UEFA Nations League musim ini, kekalahan dari Spanyol ini sekaligus mengantarkan Die Mannschaft mencatatakan rekor buruk di sepanjang kiprah mereka di pentas internasional.

Kekalahan terbesar dialami Jerman di laga resmi, yang berada di bawah naungan FIFA. Menjadi pertama kalinya dalam 89 tahun terakhir gawang Jerman kebobolan enam gol dan tidak bisa mencetak gol.

Terakhir kali Jerman menelan kekalahan 0-6 adalah saat menyerah di tangan Austria dalam laga persahabatan pada 1931 silam.

Komentar datang dari mantan gelandang serang timnas Jerman, Mesut Oezil, hasil yang dicatatkan Jerman di laga tersebut. Gelandang serang Arsenal itu mengunggah komentar tersebut via akun twitter miliknya, beberapa jam setelah laga yang digelar di Stadion La Caturja, Sevilla, tersebut.

Cuitannya itu, Oezil menyertakan akun resmi dari bek tengah Bayern Muenchen, Jerome Boateng, dan akun resmi timnas Jerman. ”Sudah saatnya memanggil @JeromeBoateng kembali #ESPGER @DFB_Team,” tulis Oezil di akun twitter miliknya, Rabu (18/11) dini hari WIB.

Cuitan Oezil ini merujuk pada salah satu kebijakan kontroversial pelatih timnas Jerman, Joachim Loew, pasca kegagalan tim Panser di gelaran Piala Dunia 2018.

Di Rusia 2018, Jerman, yang berstatus sebagai juara Piala Dunia 2014, gagal melangkah ke fase gugur dan harus puas mengakhiri turnamen di fase penyisihan grup.

Maret 2019, Loew memutuskan untuk tidak lagi memanggil Thomas Mueller, Jerome Boateng, dan Matt Hummels, untuk memperkuat timnas Jerman.

Saat itu, pelatih berusia 60 tahun itu beralasan, ingin melakukan perombakan besar-besaran di skuat Jerman dan memberikan kesempatan kepada para pemain muda untuk menghuni Die Mannschaft.

”Saatnya menampilkan wajah baru di timnas Jerman. Saya yakin, ini merupakan langkah yang tepat. Para pemain muda akan memiliki kesempatan lebih besar untuk tumbuh bersama timnas. Sekarang sudah saatnya mereka mengambil alih tanggung jawab ini,” ungkap Loew seperti dilansir DPA pada Maret 2019.[/4]