Direktorat LU Salurkan Sembako bagi 128 Warga Griya PMI Solo

Senin, 29 Juni 2020

penyaluran bansos di Griya PMI Surakarta

RAKYAT – Kementerian Sosial RI, melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia menyalurkan 128 paket bantuan gizi, berupa sembako kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta untuk para lanjut usia dan penyandang disabilitas mental warga Griya PMI Peduli Solo.

Secara simbolis bantuan diserahkan oleh Kepala Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) “Prof. Dr. Soeharso” Surakarta, Heri Kris Sritanto didampingi Kepala Subdit Reintegrasi dan Bimbingan Lanjut Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Heru Prasetyo kepada Sumartono Hadinoto, Sekretaris & CEO PMI Kota Surakarta.

Selain itu, simbolisasi penyaluran bansos sembako dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Sosial Kota Surakarta digelar di ruang pertemuan Griya PMI Peduli di Jl. Sumbing Raya Nomor 6 Mojosongo Jebres Kota Solo, Jumat (26/6/2020).

“Bansos sembako ini merupakan wujud perhatian pemerintah dan Kemensos hadir. Semoga bermanfaat untuk pemenuhan gizi para lanjut usia dan penyandang disabilitas mental yang mendapat layanan di Griya PMI Peduli ini, ” ujar Heri Kris Sritanto dalam sambutannya.

Adapun isi dari bansos paket sembako senilai Rp 300.000 per paket, terdiri dari beras premium 10 kg, mie instant 4 bungkus, jus kemasan 1 L, biskuit 1 kaleng, serta goodie bag.

Kepada Kemensos, Sumartono Hadinoto menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan gizi bagi warga Griya PMI Peduli. PMI Kota Surakarta adalah satu-satunya PMI yang tidak mengadakan bulan dana dan tidak menggunakan APBD dari pemerintah setempat.

Selama ini biaya operasional Griya PMI Peduli berasal dari para donatur yang rutin mendonasikan hartanya melalui Bank Syariah Mandiri no rekening 7039621597 milik Griya PMI Peduli atau melalui PMI Kota Surakarta.

“Tentu, kami berharap dari pemerintah setempat, Kemensos ataupun secara pribadi turut bertanggung jawab merawat saudara kita yang mengalami gangguan jiwa, lansia yang terlantar di jalanan, ” pungkas Sumartono.[/3]