Ditemukan Batu Tertua Berukir dan Berisi 10 Perintah Tuhan

Senin, 18 November 2024

RAKYAT.CO – Baru-baru ini ditemukan batu tertua berukir 10 Perintah Allah dari Perjanjian Lama akan dilelang bulan depan. Diperkirakan batu ini bisa terjual hingga US$2 juta atau setara Rp31,8 miliar.

Diperkirakan berasal dari sekitar 1.500 tahun yang lalu dari era Romawi-Bizantium Akhir. Dengan berat 115 pon dan tinggi dua meter, batu ini ditemukan pada tahun 1913 saat penggalian untuk jalur kereta api baru di bagian selatan wilayah yang sekarang merupakan Israel.

Ditemukan di dekat lokasi sinagoge, masjid, dan gereja kuno dan bertuliskan 10 hukum Alkitab dalam aksara Paleo-Ibrani. Penemuan ini tidak sepenuhnya dihargai dan batu tersebut kemudian digunakan sebagai paving di luar rumah seseorang selama tiga dekade.

Batu ditempatkan menghadap ke atas dan dilalui oleh pejalan kaki, sehingga tulisannya makin memudar. Beruntung, lempengan bersejarah itu akhirnya diakui dan dilestarikan.

Sothebys’s, rumah lelang yang akan melelang batu tersebut, dalam pernyataan resminya mengatakan batu ini dijual kepada seorang sarjana pada tahun. 1943.

Orang yang tidak disebutkan namanya ini “mengenalinya sebagai Dasa Titah Samaria yang penting dan menampilkan ajaran-ajaran ilahi bagi banyak agama, yang mungkin pada awalnya dipajang di sinagoge atau tempat tinggal pribadi,” demikian pernyataan tersebut, mengutip CNN, Sabtu (16/11).

Samaria adalah agama monoteistik kuno yang didasarkan pada lima kitab pertama Perjanjian Lama. Meskipun terkait dengan Yudaisme, Samaria menganggap Gunung Gerizim, yang berada di Tepi Barat modern, sebagai tempat tinggal Yehuwa, bukan Gunung Sion.

Sotheby’s mengungkap lempengan tersebut kemungkinan awalnya telah dihancurkan oleh invasi Romawi pada tahun 400-600 Masehi atau akibat Perang Salib pada akhir abad ke-11.

Dalam sebuah video singkat tentang penjualan, rumah lelang tersebut menggambarkan 10 Perintah Allah dalam Kitab Keluaran sebagai “landasan hukum dan moralitas” dan “teks pendiri peradaban Barat.”

Batu ini memiliki 20 baris teks, yang mengikuti ayat-ayat dari Alkitab, yang umum dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Namun, hanya sembilan dari 10 perintah dari Keluaran yang disertakan.

Satu perintah yang hilang adalah: “Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan.” Sebagai gantinya, ada perintah baru untuk beribadah di Gunung Gerizim.[/4]