Es Mencair di Kutub dan Bikin Bengkok Kerak Bumi Bagian dari Tanda Perubahan Iklim

Kamis, 30 September 2021

Poros bumi berubah dampak perubahan iklim

RAKYAT.CO – Es di kutub terus mencari sejauh ratusan mil yang merupakan tanda dari perubahan iklim membuat bengkok kerak Bumi. Pergeseran sebagai bagian dari penelitian untuk memahami bagaimana perubahan iklim akan mempengaruhi permukaan laut.

Penting memahami bagaimana kerak Bumi bisa bengkok, sebab para ilmuwan harus mampu mengkoreksi gerakan tanah ketika mengukur proses geologis lainnya. Saat es mencair dan menghilang maka kerak di bawahnya akan berubah. Daerah kutub akan kehilangan es dengan kecepatan yang meningkat gara-gara perubahan iklim.

Periode 2000 hingga 2010, hilangnya es dari Antartika, Greenland serta gletser gunung meningkat 60 persen dibandingkan dengan hilangnya es antara periode 1990 sampai 2000, seperti dikutip dari situs Livescience, Kamis, 30 September 2021.

Selain itu, pencairan mempengaruhi bentuk kerak Bumi seperti hilangnya es pada penutupan Zaman Es. Sebagian besar penelitian fokus pada perubahan kerak yang ada tepat di bawah dan di sekitar lapisan es.

Tak hanya itu, saat para peneliti mempelajari efek yang lebih jauh mereka fokus pada perubahan vertikal dalam bentuk kerak. Gerakan kerak Bumi setelah hilangnya es diketahui berbentuk tiga dimensi, yang artinya juga bergeser secara horizontal.

Misalnya, Ilmuwan Sophie Coulson menggunakan data satelit dikumpulkan antara 2003 hingga 2018 untuk mencari pergerakan kecil di kerak Bumi, lalu membandingkan perubahan itu dengan hilangnya es di Antartika, Greenland, dan gletser lintang tinggi dari tahun ke tahun.

Hasilnya Coulson dan tim banyak kasus bahwa pergerakan horizontal kerak melampaui pergerakan vertikal. Pergerakan ini sangat bergantung pada seberapa banyak es yang hilang setiap tahunnya. “Sebagian besar Amerika Utara rata-rata lebih didominasi gerakan horizontal daripada gerakan vertikal,” katanya.

Terjadi gerak horizontal sebagian besar ke utara mencapai puncaknya pada 2012 hingga 0,017 inchi (0,45 milimeter). Sedangkan, pada tahun-tahun dengan kerugian rendah, pergerakan rata-rata hanya sekitar 0,004 inchi (0,1 milimeter) untuk seluruh benua.[/7]