RAKYAT – Seiring dengan aktivitas Gunung Merapi di Jawa Tengah yang terus meningkat, Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar warga meningkatkan kewaspadaan.
Berdasarkan catatan BNPB pada awal pekan Juli, ada dua kali aktivitas vulkanis di gunung tersebut. “Laporan PVMBG mencatat ada dua hari berturut-turut gempa vulkanik dangkal, ini salah satu indikator tanda aktivitas erupsi,” ujar Deputi BNPB Lilik Kurniawan di Graha BNPB, Kamis (16/7/2020).
Bagi masyarakat, kata Lilik, yang bermukim di wilayah sekitar Merapi untuk waspada dan memahami betul rute evakuasi jika terjadi erupsi. “Pada masa pandemi ini, BNPB juga mewaspadai aktivitas gunung merapi, masyarakat sekitar harap waspada,” katanya.
Dikabarkan Gunung Merapi mengalami penggembungan atau inflasi pascaerupsi pada 21 Juni. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menjelaskan penggembungan atau inflasi di gunung api merupakan fenomena yang biasa terjadi di gunung api aktif.
Terjadi inflasi gunung api akan mengubah bentuk gunung (deformasi), kondisi ini menjadi salah satu tanda akan terjadi erupsi.
“Deformasi salah satu tanda aktivitas magma menuju permukaan. Setelah deformasi dapat erupsi maupun tumbuh kubah lava,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida, belum lama ini.
Selalin itu, BMKG menyampaikan prediksi di sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan selama 2 dasarian atau 20 hari ke depan. Kondisi kekeringan di sejumlah daerah berstatus waspada hingga awas.[/4]