RAKYAT.CO – Sebanyak enam kali Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu mengeluarkan guguran lava pijar pada Rabu (6/10/2024).
Hal itu disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) bahwa guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyatakan bahwa selama periode pengamatan itu Merapi mengalami 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-19 mm selama 29-151 detik, sedangkan lima kali gempa hembusan dengan amplitudo 5-10 mm selama 19-23 detik, serta 23 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 4-8 mm selama 7-13 detik.
Pada Rabu pagi, kepulan asap tidak teramati yang keluar dari puncak kawah Merapi selama periode pengamatan. Sebelumnya, pada Selasa (5/10/2024) malam, sejak pukul 18.00 – 24.00 WIB, Gunung Merapi dua kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur guguran lava pijarnya maksimum 1.000 meter.
Sementara itu, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Sedangkan, untuk guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Namun, jika terjadi letusan maka diperkirakan terjadi lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi yang menjangkau dalam radius tiga km dari puncak gunung tersebut.[/2]