Harga Emas Global Naik 0,29% Jadi USD1.721 per Ounce

Kamis, 11 Maret 2021

Ilustrasi emas batangan

RAKYAT.CO – Dua hari berturut-turut harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis (11/3/2021) pagi WIB. Naiknya harga emas karena imbal hasil obligasi pemerintah AS menurun setelah data inflasi yang lemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange naik USD4,9 atau 0,29% menjadi USD1.721,80 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (9/3/2021), emas berjangka melonjak USD38,9 atau 2,32% menjadi USD1.716,90.

Harga emas berjangka anjlok USD20,5 atau 1,21% menjadi USD1.678,00 pada Senin (8/3/2021), setelah turun USD2,2 atau 0,13% menjadi USD1.698,50 per ounce pada Jumat (5/3/2021), dan merosot USD15,10 atau 0,88% menjadi USD1.700,70 pada Kamis (4/3/2021).

“Harga emas masih mengambil isyarat dari pasar obligasi pemerintah dan data hari ini mengurangi kekhawatiran tentang inflasi jangka pendek,” ujar Analis Pasar OANDA, Edward Moya, Kamis (11/3/2021).

Adapun imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun usi data menunjukkan harga konsumen AS naik selama Februari, meskipun inflasi yang mendasarinya tetap lemah.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS bahwa indeks harga konsumen (IHK) naik 0,4% pada Februari dalam skala yang disesuaikan secara musiman setelah naik 0,3% pada Januari, juga memberikan dukungan untuk emas.

Untuk status emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi ditantang oleh imbal hasil obligasi yang lebih tinggi, yang diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Kendati demikian, harga emas pun jatuh ke level terendah dalam sembilan bulan di USD1.676,10 pada Senin (8/3/2021). Penurunan terdalam selama empat sesi beruntun.

Untuk logam mulia lainnya, seperti perak untuk pengiriman Mei turun 5,3 sen atau 0,2% menjadi USD26,13 per ounce. Sedangkan, untuk platinum pengiriman April naik USD26,40 atau 2,25% menjadi USD1.201,80 per ounce.[/3]