RAKYAT.CO – Akhir Oktober ini, beredar desas – desus isu perombakan kabinet semakin santer diperbincangkan. Ada yang menjadi perhatian publik terkait pergantian posisi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), yang digadang-gadang bakal bergeser ke kementerian atau lembaga lain.
Analis politik sekaligus Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam, bahwa siapa pengganti Budi Gunawan (BG) tentu pada dasarnya merupkaan soal kapabilitas dan kompetensi.
Menurut Arif pengganti posisi nomor satu di lembaga mata – mata itu harus orang yang tepat pula. “Soal siapa layak duduk jadi Kepala BIN saya kira basisnya adalah basis kapasitas, ” ujar Arif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/10/2021).
Juga, kemampuan mengolah data, mencari data, dan memvalidasi data, sehingga data itu bisa digunakan sebagai basis pijakan pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan.
Sosok Kepala BIN baru, kata Arif, juga sangat perlu memiliki dukungan politik yang kuat. Tentu saja berkaitan dengan tugas seorang kepala lembaga atau kementerian supaya bisa menjalankan tugas secara maksimal.
“Posisi Kepala BIN bisa dibilang memiliki muatan politis, tentu saja kapasitasnya harus dibarengi oleh back up politik sehingga dia layak dan dipilih pak Jokowi menjadi Kepala BIN,” katanya.
Berikut nama yang digadang-gadang, di antaranya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Letjen TNI Joni Supriyanto. Juga, ada nama mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Doni Monardo dan ada nama Mayjen TNI (Purn) Hartomo.
Dari dua nama terakhir, Doni Monardo dan Hartomo merupakan petinggi TNI yang kariernya memuncak di era pemerintahan Presiden SBY. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo pernah ditunjuk menjadi Danjen Kopassus, sementara Mayjen TNI (Purn) Hartomo pernah menjabat menjadi Gubernur Akmil dan Kepala Bais TNI.
Nama keduanya ikut masuk ke dalam bursa calon Kepala BIN lantaran dianggap memiliki kemampuan dan pengalaman intelijen.[/1]