Jokowi Minta Dikritik, Rocky: Kritik Bermutu Hasilkan Pikiran-pikiran Baru

Selasa, 16 Februari 2021

Pengamat politik Rocky Gerung

RAKYAT.CO – Permintaan dikritik Presiden Jokowi dinilai agar tidak keluar dari ruang hampa, ditanggapi mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Ada informasi yang mengalir dari istana sehingga SBY dan JK tahu situasi di dalamnya. Dengan penilaian diungkapkan pengamat sosial politik Rocky Gerung dari video yang beredar dalam wawancara dengan Hersubeno Arif di youtube, Ahad (14/2/2021).

“Jadi, nggak mungkin Pak JK nggak tahu wong dia puluhan tahun ada di situ. Nggak mungkin Pak SBY bicara kalau nggak dapat info-info dari istana. Kan SBY dan JK keluar dari istana sambil meninggalkan kuping. Jadi tahulah mereka tentang apa yang terjadi di istana,” tandas Rocky.

Menurut Rocky, apa yang diungkapkan kedua tokoh tersebut sebenarnya ingin menempatkan kritik pada posisi alaminya.

Kritik tidak bisa dibatasi dengan ukuran memanaskan telinga atau tidak, sopan atau tidak sopan. Karena pada dasarnya makna kritik atau menguraikan, sehingga kritik baginya harus disampaikan dengan cara tegas.

“Untuk kritik itu bukan soal pedas atau tidak pedas, tapi soal bermutu atau tidak bermutu. Kritik bermutu pasti pedas supaya bisa langsung terlihat inti kritiknya. Kita tidak bisa mengkritik dengan eufimisme, itu pertanda kalau kita ragu-ragu. Kritik itu harus frontal supaya objek yang dikritik menghasilkan pikiran baru,” pungkas Rocky.[/1]