RAKYAT.CO – Pihak Kremrin membalas sanksi Amerika Serikat (AS) dengan melarang masuk wilayah Rusia terhadap delapan pejabat senior pemerintah AS, direktur FBI Christopher Wray, serta Direktur Intelijen Nasional Avril Haines.
Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Alejandro Nicholas Mayorkas, Jaksa Agung Merrick Garland, dan Penasihat Kebijakan Domestik Susan Rice.
Termasuk, pejabat Direktur Biro Penjara Federal Michael Carvajal, mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, serta mantan Direktur CIA James Woolsey.
“Dengan mempertimbangkan sifat komplikasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipicu oleh Washington dalam hubungan Rusia-Amerika, diputuskan untuk menyimpang dari praktik biasa untuk tidak ‘menyoroti’ tindakan balasan yang dilakukan secara terbuka oleh pihak Rusia,” ungkap Kemenlu Negeri Rusia sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (17/4/2021).
Menlu Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, bahwa pihak Kremlin telah menasihati Duta Besar AS untuk Rusia, John Sullivan, ia harus kembali ke Washington untuk mengadakan konsultasi secara “rinci” dan “serius”.
Kepada wartawan, Lavrov mengatakan ajudan kebijakan luar negeri Putin, Yury Ushakov, telah merekomendasikan kepada Sullivan pada Jumat agar ia segera kembali ke Washington. “Situasinya cukup berlapis, perlu dipelajari secara detail,” tandas Lavrov.
“Selain itu, terkadang hal-hal yang tidak dapat dipahami terjadi di Washington. Atau setidaknya hal-hal yang tidak sepenuhnya jelas. Hari ini Ushakov merekomendasikan Duta Besar John Sullivan untuk pergi ke ibukotanya dan mengadakan konsultasi yang terperinci dan serius di sana,” tandas Lavrov.
Lavrov seblumnya mengatakan sepuluh diplomat AS harus meninggalkan negara itu sebagai respons atas pengusiran diplomat Moskow oleh Washington.
Rusia, kata Lavrov, memiliki kesempatan untuk melakukan “tindakan yang menyakitkan” pada bisnis AS, tetapi tidak akan mengambil tindakan untuk saat ini.
Sehari sebelum pengumuman Lavrov, Presiden AS Joe Biden menandatangani dekrit memberi sanksi kepada lebih dari 30 individu dan organisasi Rusia karena diduga mencampuri pemilihan presiden 2020.
Juga, atas dugaan keterlibatan dalam kasus spionase dunia maya SolarWinds tahun lalu. Namun, pihak Rusia dengan keras membantah kedua tuduhan tersebut.
Presiden Biden telah memerintahkan 10 diplomat Rusia segera meninggalkan AS dan melarang perusahaan AS untuk langsung membeli saham dalam hutang nasional Rusia.[/4]