Masa New Normal, Sarinah: Antara Etalase Indonesia, Strategi Bisnis dan Seni Memimpin

Senin, 29 Juni 2020

Presdir PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa dengan Ketua Umum Irsi Ir H Arse Pane

RAKYAT – Terpaan pandemi Covid-19 di awal tahun ini, telah meluluhlantakan perekonomian nasional. Tidak hanya masyarakat kehilangan pekerjaan, korban PHK berjatuhan, bahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun kena imbasnya, termasuk PT Sarinah (Persero).

“Sarinah adalah etalase Indonesia dengan rentang sejarah panjang. Di masa new normal maupun pandemi Covid-19, kami harus terus bergerak agar tetap bisa memberikan layanan terbaik kepada publik, ” ujar Presiden Direktur PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa di Jakarta, akhir pekan lalu.

Tentu saja, kata Ngurah, bukan perkara mudah untuk bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 sehingga memang membutuhkan strategi, kolaborasi, jeli membaca peluang, didukung jaringan, serta ada kepemimpinan handal.

“Saya kira untuk bertahan membutuhkan strategi, kolaborasi, jeli baca peluang, punya jaringan dan tentunya kepemimpinan yang all out dan out the box, sehingga tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, ” katanya.

Namun, Sarinah sebagai etalase Indonesia berkomitmen kendati menghadapi serbuan peritel asing. Salah satunya menghadirkan produk lokal bercitra rasa global, seperti aneka produk kopi dari penjuru nusantara dan komoditas lainnya yang merupakan produksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Bisa menghadirkan produk lokal agar bisa sejajar dengan produk global ada tantangan dan seni tersendiri, namun yang pasti butuh keberanian dari pimpinan dengan tetap mengedepankan semangat ke-Indonesiaan, ” ucapnya.

Wujud nyata yang tengah dilakukan oleh Sarinah, yaitu mengikuti tren bisnis di masa new normal, dengan menjadi etalase produk lokal, lokomotif pasar domestik, serta agregator trading house UKM dan local brand.

“Saya kira ini menjadi ‘concern’ dari Sarinah di masa usai pandemi dan memasuki new normal yang harus disikapi secara cerdas, bernas serta diimbangi kecepatan berpikir bukan konsep dari ruang kosong, ” terangnya.

Trend bisnis saat memasuki masa new normal, secara radikal merubah cara publik dengan ‘memaksa’ dan perilaku dalam berbelanja dan berbisnis dengan memanfaatkan dan beradaptasi teknologi informasi.

“Tak bisa dipungkiri cara dan perilaku berbelanja dan berbisnis saat new normal berubah drastis, sesuai dengan protokol kesehatan tidak berkerumun dan menjaga jarak, sehingga peluang ada di e-commerce, toko online dan Sarinah sudah masuk di sana, ” ungkapnya.

Memanfaatkan digital marketing dengan media sosial, seperti facebook, twitter, instagram, youtube dan sebagainya untuk menampilkan katalog ragam produk, sekaligus bisa menyapa pelanggan secara real time.

“Kendati belum besar Sarinah memanfaatkan digital marketing. Betapa tidak, pandemi Covid-19 menjadikan Sarinah kehilangan 90 persen dan harus bertahan 10 persen. Bagi saya itu tantangan, sekaligus momentum beradaptasi dan bermetamorfosis dari cara tradisional ke basis digital, ” tandasnya.

Sarinah tidak gegabah membidik pasar dan peluang, melainkan yang ceruknya terbuka seperti mendatangkan beras khusus untuk memasok kebutuhan restoran Jepang dan timur tengah, serta mendorong ekspor rempah dan mebeul. Mebeuler berbahan rotan telah diekspor ke Yunani, Spanyol, Chile, Tunisia dan Amerika.

“Itu sedikit contoh yang dilakukan Sarinah, ke depan akan semakin menguatkan coe bisnis yang lebih spesifik, selain tetap mempertahankan komitmen sebagai etalase produk lokal dengan adaptasi baru, ” katanya.

Ke depan, Sarinah membidik bisnis menggandeng PT Pos Indonesia dan PT Pelni. Bukan tanpa alasan, beragam produk lokal diangkut dengan kapal Pelni, dikirimkan melalui 3.800 titik layanan PT Pos, serta Sarinah menjadi etalase bagi produk-produk lokal Indonesia.

“Sekiranya menjadi aliansi bisnis strategis Sarinah ke depan, itu merupakan realiasi dari konsep tol laut yang disampaikan Presiden dalam upaya menggenjot perekonomian domestik yang sangat strategis, ” tuturnya.

Terlepas dari berbagai aktivitas menguras energi, Direktur Sarinah itu membuka rahasia tetap fit dan seni sukses memimpin, serta menjalani kehidupan dengan selalu berpikiran positif, bersyukur, merawat jaringan, serta hangat bersama keluarga.

“Saya tak punya rahasia yang hebat, setidaknya selalu berpikiran positif dalam segala hal, bersyukur kepada tuhan atas segala karunia yang telah diberikan, merawat jaringan karena dalam bekerja tak bisa sendirian, serta menjadikan kehangatan keluarga sebagai kekuatan, ” pungkasnya.[hmd]