RAKYAT – Banyak kotoran menempel di tangan bisa menjadi sumber penyakit, jika mengucek mata. Sangat disarankan mencuci tangan 20 detik dengan sabun dan air mengalir agar kuman, bakteri dan virus tidak
Dalam kondisi tertentu, bisa juga memanfaatkan hand sanitizer atau antiseptik. Nah, kapan seharusnya mencuci tangan di bawah air mengalir menggunakan sabun dan hanya menggunakan antiseptik?
Dokter Dewi Ema Anindia, yang merujuk dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), bahwa saat ada kotoran menempel di tangan, maka harus dicuci menggunakan air mengalir dan sabun.
“Kalau tidak ada kotoran, baru makan atau setelah makan boleh pakai antiseptik jadi yang kelihatan kotorannya tetap harus pakai sabun dan hand sanitizer,” ujarnya.
Pemilihan antiseptik bisa dilakukan dengan mempertimbangkan kandungannya. Kandungan alkohol misalnya, berisiko membuat kulit lebih kering, namun efektif membunuh kuman di tangan.
“Tangan merupakan media yang rentan untuk penularan berbagai macam infeksi, paru-paru, pernapasan, sampai sistem pencernaan,” jelasnya.
Berbeda dengan penggunaan antiseptik pada bayi. Bagi bayi sebaiknya tidak menggunakan antiseptic yang mengandung alkohol karena dapat menyebabkan mata perih. “Produk buat bayi non alkohol sudah ada antibakterinya dan efektif,” ungkapnya.
Sally Bloomfield, seorang profesor di London School of Hygiene anda Tropical Medicine telah mengatakan, virus jauh lebih tahan terhadap desinfektan daripada bakteri.
COVID-19 tergolong virus amplop, yang berarti memiliki lapisan di sekitarnya, yang dapat diserang alkohol. Kendati hand sanitizer berpotensi efektif melawan beberapa bakteri, tetapi ini bukanlah sesuatu yang akan direkomendasikan.[/5]