RAKYAT.CO – Nilai tukar rupiah pada Rabu (8/1/2024) diprediksi berpeluang menguat seiring dengan rilis data cadangan devisa Indonesia serta meredanya tekanan dari indeks dolar Amerika Serikat (DXY).
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,4% pada level Rp16.125 per dolar AS pada perdagangan Selasa. Angka ini menunjukkan pemulihan setelah sebelumnya mengalami pelemahan sebesar 0,03%.
Penguatan nilai tukar rupiah sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS. Hingga pukul 14.59 WIB pada Selasa, DXY tercatat turun 0,22% ke level 108,02, lebih rendah dibandingkan posisi sebelumnya di 108,26.
Fokus pada Data Cadangan Devisa
Dari sisi domestik, pasar keuangan tengah menantikan data cadangan devisa Indonesia yang dijadwalkan dirilis sekitar pukul 10.00 WIB. Posisi cadangan devisa (cadev) diperkirakan mengalami peningkatan pada Desember 2024.
Menurut proyeksi laman Trading Economics, cadangan devisa Indonesia diperkirakan mencapai US$152 miliar, meningkat dari posisi November sebesar US$150,2 miliar. Jumlah tersebut masih berada di atas standar kecukupan internasional untuk cadangan devisa, yaitu setara dengan kebutuhan impor selama tiga bulan.
Analisis Teknikal Rupiah
Secara teknikal, pergerakan nilai tukar rupiah dalam basis waktu per jam masih berada dalam pola konsolidasi atau sideways.
Level support terdekat yang menjadi potensi penguatan berada di kisaran Rp16.030 per dolar AS, mengacu pada level terendah (low candle intraday) yang tercatat pada 18 Desember 2024.
Sementara itu, area resistance yang menjadi perhatian sebagai potensi pelemahan terdekat terletak di level Rp16.285 per dolar AS, sesuai dengan level tertinggi (high candle intraday) pada 19 Desember 2024.[/3]