RAKYAT.CO – Pemerintah Kabupaten Garut terus berupaya menekan angka stunting. Di mana, Pemerintah pusat telah menargetkan penurunan stunting hingga 14 persen tahun ini.
Salah satu langkah yang dilakukan Pemkab Garut yakni memerintahkan seluruh SKPD, termasuk pihak kecamatan untuk melakukan upaya untuk penanganan stunting di wilayah masing-masing.
“Stunting menjadi pokok perhatian tahun ini. Sebab, kita diwajibkan pemerintah pusat menurunkan angka stunting diangka 14 persen,” ujar Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana kepada awak media usai kegiatan Rakerda Program Bangga Kencana, Percepatan Penurunan Stunting di Fave Hotel, Jumat (8/3/2024).
Dalam penurunan angka stunting, Pemkab Garut pada 2022 telah melakukan tahapan-tahapan, salah satunya dengan menetapkan jumlah penderita stunting diangka 35 persen.
“Kita inventarisir lagi kemudian turun diangka 23,6 persen dan kita dapat apresiasi dari pemerintah pusat. Lalu, di tahun ini kita diwajibkan menurunkan diangka 14 persen,” ujarnya.
Dengan target tersebut, saat ini pihaknya mengintruksikan seluruh SKPD dan para camat untuk melakukan berbagai langkah yang sudah direncanakan.
“Penanganan stanting berbasis keuangan, tetapi untuk Dinas Sosial kan ada PMT (pemberian makanan tambahan). Ini yang terus dilakukan,” terangnya.
Selain itu, diinstruksikan seluruh camat melakukan pengecekan kembali penderita stunting yang sudah dilakukan pendataan dan penanganan. Jangan sampai para penderita stunting ini tidak berkembang dengan baik.
“Indikator stunting berat dan tinggi badan. Jangan sampai ketika sudah dilakukan penangan ada penurunan, jadi kita perintahkan camat untuk terus melakukan pengecekan,” katanya.
Ketua Tim Kerja Hubalila, Advokasi KIE dan Kehumasan BKKBN Jawa Barat, Herman Melani, menyambut baik kegiatan Rakerda penurunan stunting di Kabupaten Garut.
Kegiatan yang digelar sebagai upaya penguatan komitmen pemerintah daerah dalam program pembangunan keluarga berencana dan penurunan stunting.
“Rakerda tingkat kabupaten ini yang pertama, setelah sebelumnya dilaksanakan di tingkat provinsi.Kami berharap penguatan program ini semakin meningkat,” terangnya.
Melalui upaya penguatan dari seluruh stakeholder di Kabupaten Garut, capaian penanganan stunting bisa mencapai 14 persen pada 2024 ini.
“Jika target 14 persen tercapai tentu bisa mempengaruhi capaian provinsi, karena penduduk Garut itu banyak,” ujarnya.
Terkait penanganan stunting di Kabupaten Garut terus ditingkatkan, mengingat ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seperti perkawinan anak usia dini dan buruknya sanitasi.
“Sanitasi salah satu penyebab sehingga harus menjadi perhatian, ” pungkasnya.[/2 Bow]